Dulu Ditentang Suami, Kini Jadi Kader Posyandu Berprestasi

SORONG, PBD – Sekitar tahun 1997, Yemima Amelia Wanggai panik dan harus menggendong anaknya untuk mencari balai pengobatan. Anaknya panas tinggi, puskesmas belum banyak apalagi posyandu saat itu.

Sambil menggendong anaknya, Ia berjalanan kaki dari rumahnya di belakang Polres hingga ke kilometer 8 menuju posyandu.

Pengalaman hidup itulah yang membuat dirinya kemudian membuka posyandu dan menjadi kader posyandu berbagai bidang.

“Saya bukan hanya kades di posyandu tapi juga kader di Lansia, PTM, remaja, malaria TB dan HIV di wilayah Remu Selatan,” ujar Yemima kepada sorongnews.com Jumat (10/11/23).

Perempuan kelahiran 17 Juni 1967 yang telah memiliki 4 orang anak dan 5 orang cucu ini pun menceritakan bahwa bukan hal mudah menjadi kader di bidang kesehatan, terutama terkait tak adanya gaji atau honor sebagai kader.

Hal inilah yang membuat suaminya menentang kerja sukarelawan Yemima dalam kerja sosialnya.

“Suami Saya memang sangat menentang sekali. Buat apa ko kerja, tidak di gaji saja kok mau bantu-bantu. Tapi Saya ingat, dulu Saya pernah susah dan supaya orang lain tidak susah seperti Saya, maka Saya terus bekerja. Saya cuma bilang ke suami, sabar, Tuhan pasti akan lihat dan akan indah pada waktunya. Saat ini Saya bisa buktikan ke Saya pu Laki, bahwa Tuhan sudah melihat Saya. Saya dapat penghargaan dari Menteri kesehatan sekaligus uang dan satu buah motor,” terang Yemima sambil berlinangan air mata.

Ia mengatakan bahwa tantangan terbesar kerja kader adalah masalah honor atau gaji. Namun tidak menjadi halangan baginya untuk terus melayani masyarakat terbawah di setiap pelayanan kader, apalagi di dukung keempat anaknya.

“Jangan berpikir kerja tidak digaji, kerja setengah mati, tapi mari saling membantu apalagi generasi penerus. Suatu waktu Tuhan akan berikan rejeki kepada kita. Kita tidak tahu rejeki kapan akan datang,” ujar Yemima.

Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, saat ini Yemima bersama 17 kader Posyandu se Papua Barat Daya sedang mengikuti Jambore nasional di Jakarta selama 3 hari.

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Papua Barat Daya, Netty Howay pun memberikan apresiasi kepada kader-kader posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat. (Oke)

Komentar