KABUPATEN SORONG, PBD – Akibat terjadinya tabrak lari yang mengakibatkan Aksamina Marselina (20) meninggal dunia pada 9 April 2023. Mengakibatkan keluarga korban kembali melakukan aksi pemalangan jalan sekaligus menggelar upacara adat, Rabu (17/5/23).
Berdasarkan pantauan wartawan Sorongnews.com, aksi pemalangan ini terjadi dimulai sekitar pukul 05.00 WIT hingga pukul 09.30 WIT.
Terlihat, aksi pemalangan ini menggunakan bambu sepanjang kurang lebih 7 meter serta dibaluti dengan kain berwarna marah.
Diketahui, aksi pemalangan ini terjadi di dua titik, dimulai dari jalan Nusa Indah SP 2 hingga menuju Kampung Klain, Distrik Mayamuk, SP 3 Kabupaten Sorong.
Akibat aksi pemalangan itu, kendaraan yang akan melintas terpaksa putar kembali dan mencari jalan alternatif lainnya, kendaraan yang akan menuju SP 2 dan SP 3 tak bisa melaluinya. Terlihat, ratusan kendaraan berbelok menuju kearah Jalan Kontainer Kabupaten Sorong.
Saat dilakukannya pemalangan jalan dan upacara adat, pihak kepolisian diterjunkan disejumlah titik untuk mengamankan situasi diwilayah itu, beruntungnya situasi aman dan kondusif.
Saat ditemui wartawan Sorongnews.com, Ketua RT 02 RW 01, Kampung Klain Distrik Mayamuk, Hendrik Felis mengatakan bahwa, aksi pemalangan ini terjadi selain menuntut agar pelaku tabrak lari segera diamankan, namun juga sebagai bagian dari upacara adat yang dilakukan pihak keluarga korban.
Dibeberkannya bahwa, upacara adat yang dilakukan itu, sebagai tanda dan isyarat kepada arwah korban agar dapat tenang dan tidak gentayangan serta dapat diterima disisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Upacara adat ini ditandai dengan air suci yang disiram pihak keluarga korban disepanjang jalan, mulai dari tempat terjadinya kecelakaan, hingga ke tempat pemakaman dari korban ini,” lugasnya.
Sementara itu, Kapolres Sorong, AKBP Yohanes Agustiandaru menuturkan bahwa, aksi pemalangan yang dilakukan pihak keluarga dalam rangka melaksanakan upacara adat guna mengenang kematian korban tabrak lari itu.
“Sebelumnya, dari pihak keluarga telah mengonfirmasi kepada kami (pihak kepolisian), menyurat lewat Ketua Dewan Adat terkait penutupan jalan ini, karena pihak keluarga korban akan melaksanakan rangkaian upacara adat,” kata Kapolres Sorong, AKBP Yohanes Agustiandaru saat ditemui Sorongnews.com, Rabu (17/5/23).
Lebih lanjut, disebutkannya bahwa, aksi pemalangan jalan yang dilakukan, dirangkaikan dengan upacara adat, sekaligus menuntut agar segera menemukan pelaku yang telah melakukan tabrak lari itu.
“Kami telah dikonfirmasi terkait pemalangan dan upacara adat, dengan catatan bahwa, setelah upacara adat selesai, maka palang harus dibuka, agar tidak mengganggu arus lalulintas di daerah ini,” sebutnya.
Sambungnya, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan upaya pencarian terhadap pelaku dengan mengecek CCTV dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
“Saat ini, kami tengah melakukan upaya-upaya untuk mencari pelaku dengan melakukan pengecekan CCTV dan mengecek terhadap ciri-ciri pelaku tabrak lari itu,” bebernya.
Ditambahkannya, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kendati demikian, pihak kepolisian akan memastikan kepada keluarga korban tabrak lari untuk senantiasa menjalin hubungan komunikasi terkait pengembangan dari proses penyelidikan, sehingga kedepannya, pihaknya mengupayakan agar segera menemukan pelaku tabrak lari.
Hingga berita ini diterbitkan, sepanjang lokasi pemalangan jalan dan upacara adat dari SP 2 hingga SP 3 Kabupaten Sorong itu kembali normal.
Sekitar pukul 10.00 WIT hingga detik ini, arus lalulintas kendaraan roda dua hingga roda empat kembali dapat dilalui kendaraan dan aktivitas warga dapat berjalan normal. (Jharu)
Komentar