SORONG, PBD – Diseminasi program Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk pendidikan bermutu bagi siswa-siswa tingkat SMA/SMK/MA Sederajat se-Kota Sorong resmi digelar bertempat di Gedung Lambert Jitmau, Kawasan Kantor Wali Kota Sorong, Kamis (2/10/25).
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Wali Kota Sorong Septinus Lobat ditandai dengan penabuhan tifa secara bersama-sama. Diseminasi TKA ini diikuti sebanyak 700 siswa-siswi berasal dari SMA Sederajat se-Kota Sorong.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama dalam membangun peradaban bangsa.
“Kita tahu bahwa pendidikan ini menjadi modal utama yang sangat penting untuk memajukan peradaban. Melalui program diseminasi TKA ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan sebagai sarana untuk mengukur dan mengembangkan kemampuan akademik siswa secara menyeluruh,” ujar Wali Kota Sorong Septinus Lobat.
Lebih lanjut, dirinya mengajak para siswa untuk mengikuti tes dengan penuh semangat dan percaya diri, sehingga bersama-sama berkomitmen penuh dalam memajukan dunia pendidikan di Ibukota Provinsi Papua Barat Daya ini.
“Saya mengajak anak-anakku sekalian untuk mengikuti tes dengan penuh semangat, percaya diri, dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk membuktikan potensi diri. Saya berharap hasil tes ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran serta acuan dalam pengembangan kurikulum pendidikan di Kota Sorong,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI, Toni Toharudin menuturkan bahwa Tes Kemampuan Akademik bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan kesempatan berharga bagi siswa, terutama kelas 12 untuk mengasah logika, pemahaman, serta daya juang.
“Kalau ada yang bilang TKA itu menakutkan, kita ingat pepatah yakni kalau tidak dicoba, bagaimana kita tau kita bisa,” kata Kepala BSKAP Kemendikbudristek RI, Toni Toharudin
Toni mengibaratkan TKA seperti sesi “sparing” dalam olahraga yakni sebuah latihan sebelum bertanding di ajang yang lebih besar, seperti SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Ia menyinggung adanya Keputusan Menteri Nomor 102 Tahun 2025, yang memungkinkan siswa memilih mata pelajaran sesuai peminatan jurusan studi, sebagai bagian dari reformasi sistem pendidikan nasional.
“TKA bukan sekadar ujian, namun sarana membangun karakter, kejujuran, dan menunjukkan hasil belajar sejati. Siswa hebat bukan yang tak pernah gagal, tetapi yang terus mencoba. Salah jawab itu biasa, yang penting jangan salah pilih jurusan nanti,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, siswa turut diajak untuk memanfaatkan berbagai platform belajar yang telah disiapkan oleh Kemendikbudristek, seperti Ayo Coba TKA, Ruang Murid, dan lainnya. Dirinya mendorong kepada seluruh siswa untuk belajar aktif, berani mencoba, dan terus berlatih agar siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Jangan ada lagi alasan bilang tidak siap. Gunakan platform belajar, berlatih sebanyak mungkin, dan jangan lupa, siswa yang hebat adalah mereka yang berintegritas,” pungkasnya. (Jharu)
Komentar