Presiden Dorong Percepatan Pengembangan SDM Bertalenta Digital

SORONG, – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa internet harus bisa meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat memberi nilai tambah secara intelektualitas, sosial, kultural dan ekonomi. Hal tersebut disampaikannya pada peluncuran program Literasi Digital Nasional dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital” secara virtual pada Kamis (20/5) di Jakarta dan disaksikan serempak disejumlah daerah termasuk di Kota Sorong, Papua Barat.

“Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten kreatif yang mendidik, menyejukan, dan menyebarkan perdamaian,” imbau Presiden dalam sambutannya.

Lebih lanjut Presiden menyampaikan bahwa pembangunan konektivitas digital dan talenta digital telah diupayakan pemerintah melalui berbagai program. Seperti penyediaan kapasitas satelit multifungsi pemerintah (SATRIA), pembangunan menara-menara BTS, program digital talent scholarship, dan Gerakan Nasional Literasi Digital.

“Kita terus meningkatkan literasi digital untuk menyiapkan masyarakat terutama generasi muda agar menggunakan internet secara baik, aman, bertanggung jawab, bebas dari misinformasi dan disinformasi, serta memerangi hoaks atau berita bohong,” terangnya.

Kepala Negara menilai bahwa literasi digital yang baik akan mendorong pemanfaatan teknologi digital ke arah yang positif, meningkatkan produktivias, mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ), mendorong kegiatan sosial, filantropi, penggalangan donasi untuk kemanusiaan, meningkatkan gerakan kepedulian, solidaritas dan gotong royong.

Presiden memberi apresiasi kepada 110 lembaga dan komunitas yang terlibat dalam Gerakan Literasi Digital. Baginya, ini adalah kerja besar yang perlu mendapat dukungan seluruh kompenen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang secara cakap dapat melek digital.

“Saya harap gerakan ini terus berjalan dengan membesar sehingga mendorong inisiatif (positif) di tempat lain melalui kerja konkret dalam memanfaatkan internet untuk kegiatan yang makin produktif dan kreatif,” imbau Presiden mengakhiri sambutannya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan peranan penting teknologi dalam mendukung sektor pendidikan nasional, khususnya di masa pandemi. “Kita telah melihat dan mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu kita memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan,” ujarnya.

Namun, teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung antara guru dengan murid. “Kita kini semakin sadar bahwa pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan kemajuan dengan satu syarat. Syaratnya adalah teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap,” kata Nadiem.

Menyoal kecakapan digital, Mendikbudristek mengatakan bahwa kecakapan digital ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan gawai, tetapi juga cerdas dan bijak dalam menggunakannya. “Oleh karena itu, diperlukan pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital, khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi,” jelasnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mencakup empat dasar literasi digital, antara lain keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital. “Empat pilar utama tersebut akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul Indonesia,” kata Mendikbudristek.

Menutup sambutannya, Mendikbudristek mengajak semua pihak untuk turut merefleksikan kembali makna dari kebangkitan nasional. “Bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dengan perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar dengan bahagia dan merdeka,” ungkapnya.

“Salam kebangkitan nasional, salam Merdeka Belajar!” imbuh Nadiem.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate mengatakan bahwa literasi digital adalah keniscayaan untuk menghindari warganet dari dampak negatif internet. “Semakin intensifnya pengunaan internet di pada 196,7 juta warganet di Indonesia maka tugas kita adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet,” ungkapnya.

Sebagai upaya dalam percepatan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatik (Kemenkominfo) menggelar setidaknya 20 ribu pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar pada empat pilar literasi digital, yaitu: digital ethics, digital society, digital skills, dan digital culture. Program tersebut setiap tahunnya menjangkau 12,4 juta partisipan di 514 kab/kota di 34 provinsi.

“Sasaran yang terus bertambah menandakan keseriusan pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pegembangan SDM digital. Kita harap setidaknya 50 juta masyarakat Indonesia akan terliterasi digital sampai 2024 mendatang,” ujarnya yang berharap sasaran program akan terus meningkat hingga mencapai 100 juta masyarakat.

Kemenkominfo juga mencanangkan program Digital Challange Schoolarship (DTS) yang menyediakan 100 ribu beasiswa per tahun guna mengasah keterampilan digital di tingkat menengah untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknolgi digital. Seperti: big data, Artificial Intelligence (AI), machine leraning, cloud computing, cyber security dan pemanfaatan data kemajuan teknologi digital lainnya. Program ini bekerja sama dengan 93 universitas dan politeknik di 34 provinsi.

Sedangkan pengembangan keterampilan digital tingkat lanjut juga dilakukan dengan program Leadership Digital Academy (DLA). Program ini terbuka bagi 300 pemangku kebijakan di sektor publik dan privat setiap tahunnya. Para pesera terdiri dari start up founder, kepala dinas pendidikan provinsi, kab/kota, serta para pimpinan di sektor digital lainnya.

“Kami mohon kerja sama semua pihak untuk berkolaborasi baik secara horizontal maupun vertikal dengan pelibatan sistem secara menyeluruh. Mari kita mengikuti kelas literasi digital secara gratis sepanjang tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.Karena momentum ini adalah titik transformasi yang menunjukkan partisipasi Saudara semua yang menandakan kebangkitan era digital nasional Indonesia,” kata Menkominfo.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan mitra jejaring Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital” secara daring dan luring. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, program ini merupakan tindaklanjut atas upaya percepatan pengembangan SDM bertalenta digital yang telah dimulai sejak 2017 lalu. (*/Oke)

Komentar