31 Saksi Diperiksa, Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembakaran Double O

SORONG,- Pasca pertikaian hingga terbakarnya klub malam Double O, Pihak Kepolisian terus berupaya untuk mengejar pelaku pertikaian dan pembakaran yang terjadi Selasa dini hari (25/1/22).

Setelah mengamankan dua orang terduga pelaku penganiayaan hingga pembunuhan Khani Rumaf, Polisi terus mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa 31 orang saksi pembakaran Double O. Dimana dari 31 saksi tersebut, pihak Polisi berhasil mengantongi sejumlah nama-nama terduga pelaku kuat pembakaran Double O.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi membenarkan adanya 2 pelaku yang telah diamankan di Mapolres Sorong Kota dan telah dinaikan statusnya menjadi tersangka.

“Memang benar hari Kamis tanggal 27 kemarin, jam 4 dini hari, tim gabungan Direkrut Polda Papua Barat dan Polres Sorong Kota melakukan penangkapan terhadap dua orang pelaku pertikaian yang terjadi di halaman Doubel O. Kedua orang tersebut sudah kami naikkan statusnya menjadi tersangka,” ungkapnya.

Dikatakan Adam selain penangkapan 2 pelaku pertikaian. Terdapat pula 31 saksi telah dilakukan pemeriksaan dan nama-namanya telah dikantongi oleh pihak kepolisian.

“Saat ini kita sudah kantongi nama-nama, 31 lebih saksi yang kita periksa dan lakukan pengembangan ke arah sana,” jelasnya.

Adam mengatakan pihak kepolisian terus berupaya dan bekerja, namun tak terlepas dari bantuan masyarakat serta teman-teman media.

“Mohon bantuannya masyarakat semoga beberapa waktu kedepan kami bisa melakukan penangkapan terhadap pelaku pertikaian yang menyebabkan 18 orang tersebut meninggal,” kata Adam.

Ia mengatakan sejauh ini pihak kepolisian telah beberapa kali melakukan olah TKP dan menemukan barang bukti berupa satu buah parang, yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan penganiayaan dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sementara itu tim telah melakukan pemeriksaan DNA terhadap 13 keluarga korban, namun masih tersisa 4 keluarga yang belum melakukan pengambilan sampel.

“Empat keluarga ini sedang dalam perjalanan menuju Kota Sorong, Kami masih menunggu 4 keluarga untuk pengambilan sampelnya, dan hanya satu sampel yang pengambilannya di Bandung,” tutup Adam. (Fatrab)

Komentar