SORONG,- Sejumlah pedagang pasar Boswesen melakukan aksi demo damai dengan mendatangi Kantor DPRD Kota Sorong untuk menyampaikan aspirasi atas penolakan direlokasinya pasar Boswesen yang merupakan tempat mata pencarian mereka, Kamis (24/11/22).
Levina Duwit, pedagang pasar Boswesen saat ditemui media mengatakan, pasar tersebut sudah ada sejak lama dan merupakan pasar tradisional yang dimiliki mereka.
“Semua yang datang ini adalah pedagang pasar Boswesen yang menolak untuk direlokasi sebab hidup kami ada disini mohon untuk jangan dirampas,”tegas Levina saat menyampaikan aspirasi mereka di depan Anggota DPRD Kota Sorong.
Dikatakannya, jangan hancurkan pasar boswesen karena bagian dari sejarah yang telah banyak menghasilkan putra-putri mereka yang berpendidikan melalui hasil jualan di pasar tersebut. Oleh sebab itu mereka datang hari ini untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap relokasi pasar karena akan berimbas pada kehancuran pedagang juga.
Sambungnya, Pemerintah Kota Sorong melalui aparat gabungan TNI/Polri dan Satpol PP diminta segera hentikan tindakan brutal yang mengintimidasi para pedagang pasar Boswesen.
“Kepada pemerintah stop melakukan penggusuran paksa pasar Boswesen atas nama pembangunan. Pemerintah Kota Sorong juga harus segera hentikan wacana pembangunan ruang terbuka hijau, yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan segera bangun pasar tradisional boswesen,” harap mama Levina mewakili para pedagang pasar boswesen.
Ditempat sama, Wakil Ketua DPRD Kota Sorong Elisabeth Nauw menuturkan bahwa lewat aspirasi yang disampaikan tadi pihak dewan akan mengagendakan antar dua belah pihak untuk bisa duduk bersama sehingga dapat menyelesaikan semua masalah tersebut.
“Kita harus dengar apa yang menjadi aspirasi dari mama Papua baik yang ada di pasar Boswesen dan juga di pasar rufei, agar bisa dicari solusi bersama pemerintah untuk bagaimana kita menangani apa yang menjadi keluhan dari mama-mama ini,” terang Elisabeth.
Usai menyampaikan aspirasinya, sejumlah pedagang kemudian membubarkan diri dengan tertib. (Mewa/oke)
Komentar