Ternak Lele Menggiurkan, Warga Kampung Klayas Belajar Sistem Bioflok

“Harapannya akan dihasilkan min 2,25 ton ikan lele dalam 2 bulan, jikalau harga lele Rp 40.000 per kg di Kota Sorong maka usaha ini akan menghasilkan laba kotor Rp 90,000.000, tidak itu saja dengan model ini diharapkan gizi anak-anak dapat lebih baik karena ada asupan protein di rumah-rumah. Model pengembangan ternak Lele dilakukan untuk 15 KK di Kampung Klayas sebagai model pertama”, kata Dodi Yapsenang.

Tahapan budidaya ikan air tawar ini menurut Dodi, telah dilaksanakan di program CSR sebelumnya dan ini sudah memasuki tahun ke 3. Dengan adanya dukungan dari WVI dalam memberikan pelatihan dan pendampingan, budidaya ternak Lele bisa lebih ke tahapan selanjutnya yaitu pembibitan sendiri, pengembangan produksi dan pemasaranya kelak dapat diarahkan ke pasar potensial. Serta upaya alternatif produksi daging ikan air tawar dalam bentuk abon ikan, ikan asap dan sebagainya.

Dodi berharap dengan model pengembangan budidaya ikan lele yang baru ini akan mendapat dukungan dari semua pihak dan dapat dilanjutkan oleh pihak kampung dan pemerintah setempat.

“Dari awal masyarakat dari 15 KK ini terlibat. Kami harap upaya ini berhasil dan bermanfaat bagi warga disini dan yang paling penting adalah keberlanjutan. Jangan sampai upaya ini sia-sia dan menjadi tidak bermanfaat karena tidak ada yang mengurusnya,” harap Dodi. (Oke)

Komentar