MAYBRAT,PBD- Intelektual Aitinyo, Kornelius Kambu menilai bahwa, pemberian anugerah piagam penghargaan kepada 19 tim inisiator 19 pemekaran tidak sesuai komitmen diawal pembentukan.
Menurutnya, setelah pemberian piagam itu tepat pada HUT ke- 14 Kabupaten Maybrat. Intelektual dari Aitinyo Raya dan intelektual Ayamaru Raya banyak menuai aksi protes di laman media sosial (medsos) facebook juga WhatsApp (WA).
“Kabupaten Maybrat kita telah tandatangan pakta integritas damai, serta kesampingkan konflik selama 10 tahun. Dan itu membuat kita tidak tenang, dan tidak serius bangun kabupaten ini. Sehingga masyarakat menilai pemimpin sebelumnya gagal,” ujar Konelius Kambu kepada Jurnalis, Kamis (4/5/23).
Kornelius harap, jangan ada yang tunjukkan ego sektoral di Kabupaten Maybrat. Namun harus bersatu karena orang sudah tahu, tidak perlu lagi mengekspresikan kembali hal-hal yang sudah berdoa dan kuburkan bersama demi membangun Maybrat.
“Jangan lagi kita buat opini yang berakibat aksi protes dari kelompok lain. Kita juga dari masyarakat meminta para intelektual duduk dan segera untuk mengklarifikasi hal ini,” tegas Kornelius.
Lanjutnya, Kabupaten Maybrat hadir orang belanja dengan uang, banyak tokoh-tokoh juga yang ikut kerja dan berjuang. Seperti, kata dia, Jhon Piet Wanane Mantan Bupati Sorong dan Bernard Sagrim Mantan Kepala Keuangan Kabupaten Sorong (Kabsor) diera tersebut.
Tidak hanya itu Drs. Ec. Lamberthus Jitmau, Mantan Kepala Keuangan Kota Sorong, Prof. Baltasar Kambuaya dan tokoh intelektual lainnya. Olehnya, pemerintah harus segera duduk dan menata ulang, tinggalkan semua perbedaan dan ego.
“Kita bersatu dulu dan kuat, maka kita bisa lawan orang lain. Pemilu sudah ada didepan kita, saya kuatir hal seperti ini bisa memicu konflik ego sektoral, sekat-sekat kelompok Aitinyo, Ayamaru Yumases dan Aifat,” cetus Kornelius.
Dia juga mengaku ada tekanan agar segera melakukan pertemuan serta menanyakan kenapa hal kemarin (pemberian piagam) itu muncul. Sehingga di grup para intelektual di serang sehingga harus disampaikan kepada publik.
“Kabupaten ini ada kita perjuangkan daerah bawahan sulit seperti Distrik Aitinyo, Aitinyo Barat, Aitinyo Utara, Ayamaru Timur dan Ayamaru. Mereka gabung disini dan menjadi satu kekuatan sehingga luas wilayah besar dan DAU bisa mencapai 400 miliar rupiah,” tambahnya.
Ia juga menghimbau, terutama masyarakat Ayamaru, Aitinyo dan para milenial menahan diri sebab orang juga tahu bahwa kabupaten ini banyak yang berjuang. (Valdo)
Komentar