Tegas, TNI Polri Buka Paksa Pemalangan yang Mengganggu Kamtibmas di Manokwari

MANOKWARI, PAPUA BARAT – Brimob Polda Papua Barat, Polresta Manokwari bersama TNI membuka paksa palang yang dilakukan oleh masyarakat di dua titik berbeda yaitu di jalan Maruni dan jalan Waisai Manokwari, Papua Barat Daya, Senin (7/8/23).

Pemalangan yang terjadi di dua titik tersebut buntut permintaan masyarakat atas insiden yang terjadi pada 8 Juli lalu. Dimana 4 pelaku yaitu GY, MW, WY dan DM melakukan aksi begal kepada dua korban pada saat membeli babi di jalan Pahlawan, Manokwari.

____ ____ ____ ____

https://sorongnews.com/4-pelaku-kerusuhan-di-manokwari-ditangkap-berawal-dari-begal-daging-babi/

Aksi pemalang masyarakat tersebut untuk meminta pelaku dan keluarga pelaku mengganti rugi satu buah mobil yang di bakar seharga 1 Milyar, bayar darah dua korban sebesar 1 Milyar dan mengganti 1 unit motor.

Saat diwawancarai Kapolresta Manokwari, Kombes Pol RB Simangunsong di tempat kejadian mengatakan untuk pemalangan yang terjadi pihaknya tidak ada toleransi dan terkait permasalahan yang belum diselesaikan Kapolres meminta agar masyarakat melakukan dengan cara yang elegan atau dengan baik.

“Kita warga Indonesia musyawarah untuk mufakat masih ada dan mari kita jaga kemanan dan ketertiban Kota Manokwari. Terkait insiden pemalang Kami sudah dua kali adakan mediasi bersama masyarakat secara baik-baik namun tidak ada titik temu karna permintaan di luar logika, maka kami dengan tegas buka paksa,” tegas Kapolres.

Ia meminta agar masyarakat tidak main palang jika ada keluhan, semua proses hukum dilakukan sesuai hukum yang berlaku.

“Kita mau membangun Manokwari ini dengan aman dan baik, bukan menjatuhkan, jadi kalau mau minta ganti rugi harus yang wajar-wajar saja. Kami selalu menghargai namanya kearifan lokal tapi jangan dimanfaatkan untuk kepentingan perorangan. Kami negara tidak akan kalah dengan orang-orang yang punya kepentingan pribadi,” imbuhnya.

Pantauan sorongnews.com aksi pemalang dilakukan mulai pukul 4.00 WWIT hingga di buka pada pukul 11.00 WIT, aktifitas masyarakat menggunakan kendaraan sudah kembali normal seperti biasanya, namun aparat masih tetap berjaga di tempat kejadian. (Rolly)

Komentar