Tak lama Lagi, Digital Sampah Hadir di Kabupaten Maybrat

MAYBRAT, PBD- Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu, ketemu koordinator Forum Masyarakat Pencinta Sungai (FMPS) yang berkedudukan di Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Diketahui bahwa FMPS adalah sebagai lembaga pengelola digital sampah.

“Pertemuan ini yang dibahas tentang program digital sampah dalam bentuk ATM sampah. Nantinya kita berencana akan menerapkan di Maybrat dalam hal pengelolaan sampah berbasis digital”, kata Bernhard Rondonuwu di Rylich Panorama Hotel, Rabu (7/2/24).

Menurutnya, program digital sampah berupa ATM sampah ini mudah untuk penerapannya. Sampah juga akan dikelola lebih efektif, serta bisa memberikan penghasilan tambahan buat masyarakat dan pemerintah daerah. Tentu pihaknya sangat menyambut baik dan dukung program digital sampah ATM tersebut.

“Jadi, pengelolaan sampah akan lebih baik dan bisa menghasilkan pitis (uang), sehingga ada tambahan bagi anak-anak di sekolah dan masyarakat umum yang memanfaatkan ATM sampah. Selain itu, lingkungan lebih kelihatan bersih dan bebas sampah”, tuturnya.

Selaku koordinator FMPS, Bambang Sasongko mengungkapkan, Pj. Bupati Maybrat sangat tertarik dengan adanya digital sampah dalam bentuk ATM sampah tersebut. Ia mengatakan, ATM sampah ini sudah terpasang di beberapa tempat di Kota Sorong. Tentu, Maybrat yang akan mengawali dan juga pertama dari bupati -bupati lainnya di Papua Barat Daya.

“Dimungkinan tahun 2024 ini akan terealisasi di Maybrat. Kami apresiasi Pj. Bupati Maybrat, ada keinginan untuk buat digital sampah. Ini suatu kebanggan bagi kita sebagai pengelola sampah. Botol itu akan diberi harga dan harga dari pada sampah botol tergantung pada hari itu juga dan lumayan”, kata Bambang.

Ditambahkannya, masyarakat yang masukan botolnya di ATM sampah per-botol di hargai bervariasi ada Rp 35, Rp 50 atau Rp 75 per botol tergantung fluktuasi harga sampah plastik di Internasional. Semua terprogram fleksi harga plastik internasional.

“Jadi bukan kita yang tentukan harganya tapi harganya ada di ATM sampah sama di seluruh Indonesia yang punya ATM sampah baik di Papua maupun Jawa. Nanti sampahnya akan ditampung oleh bank sampah induk yang beli. Dananya bisa dibagi dua antara pengelola dengan pemda, kalau pengelolanya di sekolah dananya dibagi kegiatan lingkungan sekolah”, tutupnya Bambang. (Valdo)

Komentar