JAKARTA – Tepat 3 bulan menjabat, Pj.Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Rondonuwu melaporkan capaian hasil kinerja Triwulan I selama menjabat sebagai Penjabat Wali Kota di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (15/11/24).
Dihadapan Evaluator Bernhard terlihat didampingi Sekda Kota Sorong, Yakob Karet dan Asisten I, Jeremias Gembenop menyampaikan Inflasi Kota Sorong pada bulan Oktober 2024 sebesar 1,40 % hal ini tentu di bawah rata-rata nasional yakni 1,71%.
“Makanan, Minuman, Tembakau dan Transportasi sebagai penyumbang utama andil inflasi. Namun dengan kerja keras semua pihak, dapat mempertahankan tidak terjadi lonjakan peningkatan harga,” ucap Bernhard.
Kemudian Bernhard menyampaikan terdapat penurunan angka stunting di Kota Sorong dari 586 pada bulan Juni 2024 menjadi 527 kasus hingga November 2024.
Adapun berbagai Upaya yang dilakukan adalah pelayanan dan pemeriksaan pada ibu hamil, pelayanan tumbuh kembang balita di posyandu, pemantauan pemberian Mpasi dan ASI Ekslusif, pemberian makanan tambahan lokal pada balita masalah gizi dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis, Program Orang Tua Asuh, Optimalisasi Pelaksanaan Posyandu, Sosialisasi bagi kader-kader Posyandu, Pemberian insentif bagi kader posyandu dan lainnya.
Dalam kesempatan ini Bernhard menyampaikan terkait Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik,dengan nilai 83,18 Kualitas Tinggi Oleh Ombudsman RI.
Terkait pengangguran, di Kota Sorong berdasarkan Data Dinas Tenaga Kerja sebanyak 2.506 pengangguran. Adapun Upaya yang dilakukan adalah memberikan Pelatihan kerja Berdasarkan Klaster Kompetensi (Operator Mobile Crane dilaksanakan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas (PPSDM MIGAS) Di Cepu Kabupaten Blora, Memberikan pelatihan kerja sekaligus sertifikasi operator alat berat.
Untuk penduduk miskin ekstrem di Kota Sorong sebanyak sebanyak 42.402 jiwa, Upaya yang dilakukan pemerintah Kota Sorong adalah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan melalui program Universal Health Coverage (UHC) guna mengakomodasi masyarakat yang belum terlindungi BPJS Kesehatan kepada masyarakat tidak mampu sebagai penerima manfaat.
Memberikan santunan kematian kepada keluarga bagi masyarakat pekerja rentan, sebanyak 19.336 jiwa data update per 31 Okt 2024.
Bantuan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah, secara khusus kepada OAP; Pemberian bantuan modal usaha UMKM ; Pemberian Bantuan Paket Bibit Konsumsi berupa Cabai, Tomat dan Sayur-sayuran.
Selepas pemaparan capaian kinerjanya selama 3 bulan, para evaluator memberikan saran masukan dan apresiasi kepada Penjabat Wali Kota Sorong sebagai bentuk peningkatan kinerja agar Pemerintah Kota Sorong dapat menjadi lebih baik dalam membersihkan pelayanan kepada Masyarakat. (*/Oke)
Komentar