SORONG,- Perayaan Hari Pentakosta yang jatuh tepatnya pada hari ini, Minggu (5/6/22) adalah peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah Kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari Pentakosta ini, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga.
Sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Klasis Sorong yakni perayaan Ibadah Pentakosta tersebut akan dibuat dalam bentuk Ibadah Etnik dimana seluruh jemaat dalam satu Gereja akan mengenakan pakian adat sambil membawa persembahan syukur berupa makanan khas serta menyanyikan lagu daerah dari masing-masing pada saat Ibadah berlangsung.
GKI Oikumene Bahtera Injil Aspol, salah satu gereja yang memiliki keanekaragaman suku yang satu di dalam Tuhan, artinya hidup berjemaat tidak harus memandang adanya perbedaan antara suku satu dengan suku yang lainnya.
Ketua PHMJ Gereja Oikumene Bahtera Injil Aspol, Pdt. Allan Sosir, dalam khotbahnya mengatakan bahwa hendaklah jemaat bersatu di dalam Tuhan sebab didalam Tuhan tidak ada perbedaan baik dari suku Batak, Sulawesi, Maluku, Jawa, Toraja, ataupun Papua kita tetap satu di dalam Tuhan.
Pada saat Ibadah berlangsung masing-masing suku akan mengantarkan persembahan syukur berupa makanan khas, yang kemudian akan diiringi dengan tari-tarian tradisional sambil membawa persembahan syukur ke depan meja yang telah dipersiapkan.
Setelah prosesi ibadah berakhir persembahan-persembahan tersebut akan dilelang diluar ruang gereja, hal ini tentunya untuk membantu perbendaharaan dalam berjemaat demi pelayanan di tengah-tengah GKI Oikumene Bahtera Injil Aspol.
Diakhir ibadah seluruh jemaat terlihat sangat bersukacita dengan melantumkan lagu-lagu pujian dalam bahasa daerah masing-masing secara bersamaan, sehingga suasana pun terasa penuh hikmat.
Sementara itu, Jemaat Emaus Makorem 181/PVT melaksanakan Ibadah Perayaan Pentakosta atau Pencurahan Roh Kudus. Dengan mengambil Thema “Roh Kudus Berkuasa Melakukan Perubahan” dan Sub Tema “Roh Kudus menguasai Gereja memberitakan Injil Kerajaan Allah dalam rangka pembaharuan dan perubahan hidup manusia demi keadilan, perdamaian dan cinta-kasih dalam kehidupan bersama” dilaksanakan diAula Praja Vira Tama, Makorem 181/PVT, Kota Sorong, Prov. Papua Barat, Minggu (5/6/2022).
Pendeta Hanna Sahulata, dalam Khotbanya mengatakan bahwa yang menjadi Tema Perenungan kita terdapat dalam Kitab Roma 8 ayat 7-11, adalah “perubahan hidup berawal dari diri kita sendiri”. Hidup adalah sebuah Anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, manusia memperoleh kehidupan yang baru itu adalah karena penebusan dari Yesus Kristus, lewat kematian dan kebangkitanNya.
“Kembalinya Yesus Kristus ke Sorga bukan berarti Dia meninggalkan manusia yang telah ditebusNya hidup sendiri atau hidup tanpa tuntunan daripada Tuhan, sebab Ia tau bahwa kedagingan manusia akan membuat manusia jatuh Kembali kedalam dosa, oleh karena itu Tuhan memberikan Pencurahan Roh Kudus, yang berawal dari murid-murid lalu Paulus, Para Rasul dan kemudian kepada kita semua” ungkapnya. (Mewa/Oke)
Komentar