Suara Rakyat Tercekik Ditengah-Tengah Kenaikan BBM, Harap Pemerintah Lekas Cari Solusi

PAPUA BARAT, – Pemerintah telah menaikan harga BBM Subsidi, kenaikan harga ini tentunya berdampak kesemua sektor perekonomian. Mulai dari harga transportasi yang meningkat, diikuti harga barang yang diangkut menggunakan moda transportasi.

Salah satu warga terdampak adalah Mama Benselina yang kesehariannya berjualan pisang mentah dan jantung pisang di Pasar Remu, Kota Sorong. Wanita berusia 65 tahun ini saat ditemui sorongnews.com, Jumat (9/9/22) Ia menceritakan bahwa awal mula jualan bersamaan dengan penduduk transmigrasi hingga pada saat ini.

“Saya jualan sama-sama dengan transmigrasi mereka dan tempat ini kami mama-mama papua yang berusaha untuk membeli kayu serta seng agar dibuatkan tempat jualan, apalagi BBM naik semakin parah nasib kami rakyat kecil,” ungkap Mama Beslina.

Ia katakan lokasi rumahnya ada di SP I Kabupaten Sorong dan ongkos angkot sebelumnya yang biasa Rp. 30.000 untuk dirinya dan barang jualan namun saat BBM naik untuk saat ini ongkos untuk menuju ke pasar sentral remu mencapai Rp. 50.000.

Ibu dari tiga orang anak yang telah tamat SMA itu pun berharap agar pemerintah lebih peduli sama keadaan masyarakat kecil seperti mereka. Dengan kenaikan harga transportasi, Ia juga kesulitan jika tidak menaikan harga, sehingga demi menjaga pelanggan, Ia tetap berjualan dengan harga semula meski keuntungan yang diperoleh sangat sedikit.

“Mau kasih naik harga nanti tidak ada yang membeli, jadi lebih baik begini saja sudah, meski untung sedikit,”ujarnya.

Sementara itu, dari Kabupaten Manokwari, Ketua RT 05 RW 15 Komplek Suapen, Robby Wanggai meminta kepada Pj Gubenur Papua Barat, Bupati Manokwari dan Dinas-Dinas terkait yang mengurus tentang ekonomi masyarakat bisa membuat satu kebijakan agar sembako tidak dinaikan.

“Saya meminta agar Pemerintah Daerah bisa mengambil kebijakan sendiri dengan cepat untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM. Kita sebnernya masyarakat Papua harus hidup sejahtera, karena melihat hasil bumi kami di Papua sangat kaya. Jangan sampai kami anak-anak Papua tidak sejahtera dan merasa susah dengan adanya kenaikan BBM. Saya minta Pemerintah Daerah harus bisa mengambil kebijakan penuh agar masyarakat yang ekonomi lemah di Papua bisa hidup sejahtera,” ujar Robby.

Ia pun menilai kebijakan kenaikan harga BBM tanpa diikuti kenaikan gaji atau upah, akan berdampak dengan semakin meningkatnya tindak kejahatan dan kriminalitas. Oleh karena itu, Ia berharap agar pihak keamanan terkait juga dapat memebrikan rasa aman dan nyaman bagi warga. (Mewa/Rolly)

Komentar