MERAUKE, PAPUA SELATAN – LPTK Sekolah Tinggi Katolik (STK) Santo Yakobus Merauke menggelar yudisium dan pengukuhan guru profesional PPG Pendidikan Agama Katolik (PAG) dalam jabatan III Tahun 2023 disalah satu hotel Merauke, Provinsi Papua Selatan, Senin (5/2/24).
Pantauan Sorongnews.com, prosesi yudisium dan pengukuhan mahasiswa program studi PPG PAK LPTK STK Santo Yacobus Merauke sebanyak 375 orang yang telah dinyatakan sebagai guru profesional PPG PAK dan memperoleh gelar SAg, gr itu berlangsung secara virtual atau online dan offline.
Diawali pembacaan SK yudisium, pengukuhan lulusan PPG PAK, pengambilan sumpah profesi guru sebagai komitmen dan janji profesi serta penyerahan sertifikat pendidik.
Disaksikan Direktur Pendidikan pada Dirjen Binmas Katolik Kementrian Agama Merauke, Salman H, Kasubdir SD binmas Katolik Kemenag, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo diwakili Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, Ketua STK, Ketua Prodi, dosen, guru pamong dan sejumlah mahasiswa.
Asisten I Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno dalam sambutannya menuturkan, atas nama Pj Gubernur Papua Selatan dan Pemerintah Provinsi Papua Selatan mengucapkan provisiat, selamat dan sukses kepada para mahasiswa yang telah berhasil dengan baik mencapai predikat pujian serta memuaskan sehingga diyudisium hari ini.
“Saya ikuti prosesi 375 orang diyudisium tadi banyak yang cumlaude. Ini menunjukkan suatu prestasi yang bagus dari STK Santo Yakobus Merauke yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka belajar sehingga kuliah dan yudisium secara online. Tapi saya mengharapkan, kalau bisa saat wisuda nanti kumpul semua karena wisuda itu kegembiraan puncak,” ungkapnya.
“Kepada Bapak/Ibu yang telah lulus studi akhir guru profesional PPG PAK, hendaknya semakin meningkatkan pelayanan mutu pendidikan dibidang agama katolik. Membantu tugas pemerintah baik kabupaten maupun provinsi untuk mencerdaskan bangsa khususnya anak-anak Papua,” sambung Agustinus Joko Guritno.
Menurut ASN penerima satya lancana karyasatya XXX tahun ini, sektor pendidikan membutuhkan penanganan serius karena hingga kini masih banyak pendidikan yang tertinggal. Bahkan, banyak guru juga yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.
Oleh karena itu, Dia berharap, guru profesional jebolan LPTK STK Santo Yakobus Merauke menerapkan kedisiplinan, kejujuran dan ketaatan dalam melaksanakan tugas pengabdian diiringi dengan doa.
Asisten I Sekda PPS mengakui, para guru tentu menghadapi tantangan bahkan bisa airmata saat berada dilapangan baik karena kondisi alam, lingkungan dan manusia.
“Jangan takut melaksanakan tugas dengan baik. Selalu iringi dengan do’a. Atas nama Pemerintah Provinsi Papua Selatan mengucapkan terima kasih kepada civitas akademik STK Santo Yakobus Merauke, lulusan PPG PAK beserta keluarga mahasiswa yang di yudisium,” tandas Agustinus Joko Guritno.
Dikesempatan yang sama, Direktur Pendidikan pada Dirjen Binmas Katolik Kementrian Agama Merauke, Salman H menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak atas sukses pelaksanaan PPG PAK di STK St Yakobus Merauke.
“Saya kira ini suatu kerja keras yang dilakukan seluruh tim LPTK STK St Yakobus Merauke. Profisiat atas keberhasilan Bapak/Ibu yang mendapatkan bekal melaksanakan tugas secara profesional. Tentu kita berharap kedepan, para guru memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan yang berimplikasi pada peningkatan kualitas pendidikan agama disekolah khususnya Provinsi Papua Selatan,” ujarnya.
Salman menjelaskan, program studi PPG merupakan mandatori Undang-Undang Guru dan Dosen serta diperkuat oleh pemerintah melalui keputusan Menteri Agama pada 2020 sebagai dasar penyelenggaraan PPG dilingkungan Kemenag.
“Diharapkan, Bapak/Ibu mampu beradaptasi dengan segala tuntutan zaman. Paling penting mampu mendidik dengan ketulusan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua STK St Yakobus Merauke, Donatus Wea membeberkan, PPG PAK angkatan III dapat dilaksanakan dengan presentasi hasil sangat memuaskan sebanyak 93,75 persen. Dari total peserta PPG PAK angkatan ketiga tahun ini 827 orang mahasiswa, dinyatakan lulus atau berhak memperoleh sertifikat guru profesional sebanyak 375 orang.
“Momen kebersamaan kita hari ini adalah wujud pencapaian prestasi yang tentunya tidaklah mudah diraih. Bagi para guru yang berhasil lulus PPG PAK angkatan ketiga baik yang hadir secara offline maupun virtual, kami ucapkan provisiat. Bagi yang tertunda keberhasilannya agar tetap semangat mempersiapkan diri mengikuti ujian gelombang berikut yang rencana diselenggarakan bulan ini,” tegasnya.
Romo Donatus Wea mengajak para mahasiswa PPG PAK untuk senantiasa membuat suasana hati yang tenang dan suka cita menjadi kuncinya.
“Kami juga selalu mengimbau agar Bapak/Ibu melaksanakan seluruh item PPG dengan gembira karena tuntutannya sangat tinggi baik dari segi pedagoggik maupun profesional agar dapat menjadi guru profesional,” lugasnya.
Dikatakan, PPG PAK yang dilaksanakan selama 4 bulan adalah mandat yang diberikan oleh UU untuk membantu akselerasi guru agama katolik meningkatkan kompetensinya dalam jabatan.
Seluruh tahapan PPG PAK, imbuhnya, LPTK STK Santo Yakobus Merauke menerapkan 5 keunggulan. Diantaranya, pendekatan yang humanis kepada peserta PPG, pengorbanan, siap sedia melayani dan berjuang memberikan yang terbaik.
“Kreativitas dan inovasi harus menjadi warna khas dan dedikasi Bapak/Ibu sebagai pendidik dalam hal iman dan moral,” pesan Romo Donatus Wea kepada mahasiswa yang telah dikukuhkan menjadi guru profesional.
Perwakilan mahasiswa yang di yudisium dan dikukuhkan sebagai guru profesional, Agustina Rahangmetan memberikan kesan dan pesan selama mengikuti perkuliahan PPG PAK LPTK STK St Yakobus Merauke.
Menurutnya, segala upaya telah dilakukan para mahasiswa untuk mengirim tugas dengan berbagai kendala termasuk matinya jaringan internet Telkomsel di Merauke. Rasa sedih, kecewa bahkan menangis dilalui.
“Tugas perkuliahan selama mengikuti PPG begitu padat. Saya secara pribadi dituntut untuk menyelesaikan tugas sekolah ditambah tantangan dalam keluarga yang membuat kami merasa beban begitu berat. Rasa jenuh dan bosan selama kurang lebih 4 bulan berada didepan laptop, namun kami terus berupaya agar menyelesaikan perkuliahan hingga sampai mengikuti ujian pengetahuan,” beber Agustina.
Dia menegaskan, menjadi guru profesional bukanlah pertama-tama menyangkut uang merah tetapi guru dituntut harus memiliki kemampuan yang mumpuni.
“Terimakasih kepada Ketua, dosen, dosen pembimbing, guru pamong dan admin STK St Yakobus Merauke yang sejak awal selalu mengarahkan kami untuk siap lahir batin dalam mengikuti PPG. Saya bangga menjadi bagian STK Yakobus Merauke. Semoga terus maju dan berjaya, melahirkan guru-guru profesional,” pungkasnya. (Hidayatillah/Jharu)
Komentar