SORONG, PBD – SMK Negeri 1 Kota Sorong telah menerapkan kurikulum merdeka setelah resmi menjadi sekolah SMK Pusat keunggulan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Sorong, Henny Weydekamp, saat ditemui dalam ruang kerjanya, di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (9/5/23).
“Kurikulum merdeka memang itu wajib untuk kita laksanakan karena status sekolah kita adalah SMK TK atau SMK pusat keunggulan yang dulunya SMK rujukan ditahun 2016-2018,” ungkap Henny.
Beber Henny, SMK Negeri 1 sudah melaksanakan kurikulum merdeka sejak tahun 2022 saat sekolahnya berpindah status ke SMK pusat keunggulan.
Katanya, penerapan kurikulum merdeka seiring waktu dapat berjalan baik meskipun efek dari perubahan ada beberapa jurusan yang terpaksa harus diganti.
Sementara, Wakasek Kurikulum SMK Negeri 1 Kota Sorong, Dina Izaack, menuturkan bahwa pada kurikulum merdeka guru diberikan kebebasan, dan sistem pembelajarannya tertuang dalam P5 yaitu Profil Pelajar Pancasila.
“Istilah pancasila menjadi jiwa dalam kurikulum merdeka sekarang SMKN ada pada tema ketiga dari P5, kemudian pembelajaran tersebut di blok 2 minggu yang artinya harus sampai tuntas dan menghasilkan project,” jelasnya.
Hasil dari pembelajaran project berupa praktek tarian project, dan hasil karya yang telah dimanfaatkan pihak sekolah sebagai pajangan dalam setiap ruangan-ruangan sekolah.
Tambahnya, sebelum menerapkan kurikulum merdeka tim dari SMKN wajib mengikuti diklat selama satu bulan penuh, setelah itu dilanjutkan dengan guru-guru selama 10 hari.
“Kami juga menyusun kurikulum untuk ditingkat satuan pendidikan, jadi kami sudah punya kurikulum tingkat satuan pendidikan,” tutupnya.
Program merdeka belajar ini juga mendapatkan respon positif dari pelajar. Mereka menganggap program merdeka belajar lebih membuat mereka kreatif dan inovatif. (Mewa)
Komentar