KABUPATEN SORONG,- Pada pemberitaan media ini sebelumnya, warga sekitar Jalan Intimpura, Pasar Induk, Mariat Pantai, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (23/7/22) lalu, digegerkan dengan penemuan jasad bayi perempuan sekitar pukul 11.35 WIT, tepatnya didalam kontener tempat pembuangan sampah sementara yang berbeda di lokasi tersebut.
Jasad bayi mungil itu terbungkus didalam kantong plastik merah ukuran besar, dan juga terbungkus seragam putih berlogo MTs Negeri Sorong, yang terpasang pada seragam sekolah.
Selain itu juga, digegerkan dengan mencuatnya nama “Trio Juli Setiawan” yang melekat pada seragam sekolah MTs Negeri Sorong, kabupaten Sorong, Papua Barat.
Hal tersebut ditanggapi oleh Kepala MTs Negeri Sorong, Slamet Riyanto, melalui Wakil Kepala MTs Negeri Sorong, Siti Rofiqah Syafiah Djohar, pada media ini, Senin (25/7/22).
Dikatakannya, pada hari Sabtu (23/7/22) lalu, sekitar pukul 15.00 WIT, pihak kepolisian mendatangi pihak madrasah terkait ditemukannya seragam sekolah yang melekat pada jasad bayi malang itu.
“Kemarin, hari Sabtu (23/7/22) lalu, pada saat kejadian itu, pihak kepolisian melihat seragam berlogo sekolah kami, kemudian datanglah pihak kepolisian di madrasah kami, untuk proses penyelidikan, pihak kepolisian meminta data terkait nama yang tercantum pada seragam sekolah,” paparnya.
Sambungnya, pihak madrasah memberikan berbagai data valid terkait nama alumninya yang tertera pada seragam sekolah itu kepada pihak kepolisian.
“Akhirnya, kami memberikan berbagai data yang valid dan sedetail-detailnya terkait nama salah satu Alumni kami, yang tertera pada seragam tersebut kepada pihak kepolisian,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, diungkapkannya terkait informasi yang beredar saat ini, yang menyebutkan bahwa nama yang tertera pada seragam sekolah itu adalah siswa aktif MTs Negeri Sorong, diklarifikasi dengan tegas oleh pihak Madrasah, dikatakannya bahwa nama yang tercantum pada seragam itu merupakan alumni dari madrasah.
“Terkait dengan informasi diluar sana yang mengatakan dan ada beberapa yang komentar bahwa “Kok gurunya tidak tau kalau ada siswanya yang hamil?,” padahal sebenarnya bukan merupakan siswa aktif, melainkan alumni yang sudah 7 tahun lalu, karena memang dibaju itu juga atas nama laki-laki ya, kebetulan juga kami memiliki data alumni, jadi semuanya lengkap,” ungkapnya.
Dibeberkannya, bahwa pihaknya telah meluruskan informasi yang beredar saat ini mengenai nama yang tercantum pada seragam sekolah tersebut.
“Pas dengar kayak gitu ya, memang ada beberapa tanggapan dari orang tua murid, atas informasi yang menyudutkan pihak madrasah, kami langsung mengklarifikasi di sosial media melalui FB, terkait informasi yang menyebutkan nama tersebut merupakan siswa aktif di madrasah ini. Kami mengklarifikasi dan meluruskan, yang dikatakan masyarakat itu kurang tepat terkait siswa aktif, pihak kepolisian juga kaget, ternyata setelah penyelidikan dan melihat data secara detail, menyebutkan bahwa yang bersangkutan (pemilik seragam sekolah) merupakan alumni di madrasah ini,” bebernya.
Ditambahkannya, terkait seragam sekolah yang melekat pada jasad bayi malang itu, sebelumnya telah disumbangkan kepada orang lain, sehingga disampaikannya pelaku yang membuang jasad bayi mungil itu bukanlah siswa aktif ataupun alumni.
“Jadi seragam yang digunakan untuk membungkus bayi itu, ternyata sudah disumbangkan kepada orang lain, dan sudah ditemukan pelakunya, jadi terkait siapa pelakunya dan lebih detailnya bisa langsung mengkonfirmasi kepada pihak kepolisian ya. Bukan siswa aktif dan bukan alumni kita pelakunya, itu menurut informasi yang kami dapatkan dari keterangan pihak kepolisian,” tutupnya. (Jharu)
Komentar