SORONG, PBD – Sejumlah warga yang sekian tahun telah hidup diatas lahan di samping Bank Mandiri dan Sinar Harapan Remu, melakukan aksi protes saat puluhan Binmas Polresta Sorong Kota, Brimob, petugas Pengadilan Negeri Sorong dan sebuah alat berat hendak mengeksekusi lahan seluas 916 meter persegi, di Basuki Rahmat Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (31/8/23).
Salah satu warga, bahkan sempat membajak alat berat dengan masuk keruang kemudi alat berat saat masih berada diatas truk. Negosiasi yang cukup alot antara warta tersebut dengan Poliso pun akhirnya berhasil mengajak Wisye keluar dari alat berat tersebut.
Eksekusi Tanah dan bangunan dengan gugatan Perkara Nomor : 113/Pdt.G/2018/PN.Son antara Laorens Jan Numberi sebagai Penggugat atau Pemohon, dengan Wisjye Numberi sebagai Tergugat atau Termohon I, Jemmy Numberi sebagai Tergugat/ atau Termohon II dan Yorry Monare sebagai Tergugat atau Termohon III, dengan Obyek sengketa berupa tanah seluas 916 Meter persegi.
Sempat dilawan oleh keluarga tergugat, eksekusi lahan dan bangunan yang dijaga ketat aparat kepolisian itu berjalan lancar.
Wisjye Numberi kepada media mengatakan bahwa mereka kakak beradik yang sudah lama tinggal diatas lahan milik orang tua mereka. Upaya hukum telah dilakukan sejak tahun 1980an. Ia keberatan lahan dan bangunan tersebut beralih tangan ke penggugat yang tak lain adalah saudaranya.
Salah satu petugas eksekutor dari PN Sorong, yang enggan dipublish namanya mengatakan eksekusi lahan dilakukan setelah sebelumnya pihak PN Sorong telah memberikan pemberitahuan berulang kali untuk segera mengosongkan lahan tersebut. Namun karena tidak digubris, PN Sorong secara hukum melakukan eksekusi lahan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Akibat eksekusi lahan dan bangunan, jalan sepanjang terminal Remu menuju, Mandiri, Sinar Harapan, Toko Thio ditutup sementara sekitar 5 jam lamanya.
Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Kurana dan berjalan tertib serta lancar. (Oke)
Komentar