JAKARTA, – Sekitar 60 orang jurnalis yang berasal dari Aceh hingga Merauke berkumpul disatu titik guna menjadi pelaku sejarah melestarikan alam di Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Seribu yaitu Pulau Pramuka di Teluk Jakarta, DKI Jakarta, Jumat (16/12/22).
Pulau Pramuka merupakan salah satu gugusan Pulau di Kepulauan Seribu Jakarta. Seperti namanya, Pulau ini menjadi saksi kepramukaan di Indonesia. Pada tahun 1950 sampai 1970an menjadi salah satu lokasi latihan kepramukaan sebelum adanya Bumi Perkemahan Cibubur.
Pjs VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Happy Wulansari mengatakan bahwa, jika biasanya Pertamina mengundang wartawan untuk meliput kegiatan Pertamina, maka kali ini, jurnalis seluruh Indonesia diundang untuk melestarikan alam dengan melepasliarkan Tukik (Anakan Penyu) dan menanam pohon Mangrove di salah satu lokasi kegiatan CSR Pertamina.
“Suatu kehormatan bagi Pertamina, dapat menghadirkan teman-teman jurnalis dan meninggalkan jejak positif bagi lingkungan diawali dari sini,” ujar Happy.
Ia menambahkan bahwa hutan Pertamina memiliki 267 hutan di seluruh wilayah nusantara. Hutan Pertamina sendiri merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina dalam upaya konservasi dan reforestrasi hutan dengan penanaman pohon mangrove dan daratan. Lebih dari 4 juta tumbuhan seperti mangrove, anggrek dan pohon daratan lainnya telah memberikan manfaat kepada 4.783 masyarakat dan berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.
Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, Tresna Noviandi mengucapkan selamat datang kepada jurnalis nusantara yang telah menginjakan kaki untuk pertama kalinya di Pulau Pramuka.
Ia menjelaskan bahwa Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu tersusun oleh ekosistem pulau-pulau yang sangat kecil dan perairan laut dangkal, yang terdiri dari gugus kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 gosong pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektare terdiri dari reef flat 1.994 hektar, laguna 119 hektar, selat 18 hektar dan teluk 5 hektar, terumbu karang tipe fringing reef, hutan bakau dan lamun serta kedalaman laut dangkal sekitar 20–40 meter.
Terdapat 3 ekosistem utama pembentuk sistem ekologis kawasan di Kepulauan Seribu yaitu, hutan pantai, hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Secara ekologis ketiga ekosistem utama tersebut merupakan penyangga alami bagi daratan pulau yang memberikan sumbangan manfaat bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Buat teman-teman jurnalis, terima kasih sudah berkunjung di Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Pramuka, nanti kita akan lepasliarkan Tukik jenis Penyu Sisik dan menanam Mangrove. Sekali melangkah, Seribu Semangat,” ujar Tresna.
Selanjutnya, puluhan jurnalis yang merupakan juara pertama dari setiap region Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) tahun 2022 ini melakukan pelepasliaran Tukik di Pantai Sunrise Pulau Pramuka dan menanam anakan pohon Mangrove di Taman Wisata Mangrove. Ada 100 ekor Tukik berusia 2 sampai 3 bulan yang dilepasliarkan dan 500 anakan pohon Mangrove yang ditanam oleh Jurnalis dari seluruh nusantara.
Salah satu jurnalis, Syahril yang berasal dari Timur Indonesia yaitu Merauke mengaku senang dapat menjadi bagian dalam AJP tahun 2022 dan berkesempatan mengikuti kegiatan pelepasliaran Tukik dan menanam Mangrove. Ia berharap keakraban antara jurnalis dari Sabang sampai Merauke dapat menciptakan silaturahmi dan mempererat persaudaraan, serta meninggalkan jejak positif bagi generasi mendatang.
“Kami berharap, Tukik yang kami lepas liarkan dan Mangrove yang ditanam dapat tumbuh besar, meneruskan generasi Penyu dan Mangrove yang berguna bagi alam semesta,” ujar Syahhril.
Perjalanan ke Pulau Pramuka ditempuh sekitar 90 menit dari dermaga Pantai Marina Ancol. Berbagai kuliner khas masyarakat setempat berjejer rapi saat tiba di dermaga, ada lontong Sayur, Papeda Sosis Telur dan nasi campur. Jika masuk ke Taman Wisata Mangrove, pengunjung domestik membayar Rp5.000. Masyarakat setempat juga menyediakan jasa homestay bagi pengunjung yang hendak bermalam disana dengan tarif yang tak menguras kantong. (Oke)
Komentar