Sejumlah Jurnalis Senior “Curhat” Dengan Himatif UMS

 

SORONG, – Himpunan Mahasiswa Teknik Informasi (Himatif) Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) menggelar sharing knowledge journalism dengan tema tuangkan ide dan perasaanmu dan katakan dengan tulisan di kampus UMS, Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (26/6/21).

Ketua Himatif, Suwandi Sangaji menjelaskan bahwa moment tersebut dilakukan bertepatan dengan adanya dua nara sumber yang berkegiatan di Sorong yaitu Stefanus Felix Lamuri wartawan Tempo yang sekarang bergerak di Yayasan Auriga Nusantara dan wartawan senior tempo lainnya Yosep Suprayogi.

Selain itu, sharing knowledge journalism 2021 juga menghadirkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sorong, Lexi Sitanala yang kesehariannya sebagai jurnalis TV di CWM dan Penasehat Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Papua Barat, Olha Irianti Mulalinda, sebagai Pemred Sorongnews.com serta moderator dosen Teknik Informatika Muhammad Yusuf sekaligus Alumni Forum Aktifis Alumni Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI).

“Selain sharing session, pemateri juga memberikan materi terkait dasar jurnalistik, bahasa jurnalistik, pengertian berita dan reportase serta lembaga pers mahasiswa,” terang Suwandi.

Ditambahkan oleh moderator, bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan kepada mahasiswa mengenai profesi jurnalis, karena salah satu kelebihan pers adalah wawancara yang berkaitan dengan salah satu mata perkuliahan yaitu wawancara pakar dan membuat jurnal.

“Diharapkan dengan kegiatan ini bisa memacu semangat mahasiswa untuk membentuk Pers Mahasiswa di Himatif. Sesuai pemaparan keempat nara sumber bahwa dengan menulis, hasil karya Mahasiswa dapat dikenang melalui tulisannya,” imbuh Yusuf.

Dalam kesempatan tersebut, Felix mengenalkan beberapa contoh hasil karya Pers mahasiswa di sejumlah Perguruan Tinggi ternama dan memberikan tips dalam membuat berita yang berkualitas dan bernilai.

Sementara Lexi dan Olha membagikan kisah suka duka mereka serta tantangan dan hambatan saat menjadi jurnalis di Papua Barat.

“Profesi Jurnalis masih dianggap kurang prestisius dibandingkan profesi lainnya. Apalagi bagi perempuan. Profesi jurnalis masih sangat tabu. Padahal ilmu jurnalistik kerap kita lakukan sehari-hari, seperti wawancara dan mengungkap sebuah pertanyaan. Kami sangat mendorong adanya UKM (Unit kegiatan mahasiswa) Pers Mahasiswa di setiap kampus sebagai wadah kaum intelektual menuangkan ide, gagasan, pendapat dan solusi dalam bentuk karya jurnalis baik tulisan, audio maupun visual. Karena orang pintar sekalipun jika tidak menulis, kepintarannya tidak akan dikenang. Jadi menulislah sebelum menulis itu dilarang,” ujar Pemred Sorongnews.com Olha Mulalinda. (Riq)

Komentar