SORONG,- Bertepatan dengan hari ulang tahun PGRI yang ke-77, Balai Guru Penggerak Profesi Papua Barat berkolaborasi bersama Dinas Pendidikan Kota Sorong gelar 11 jenis mata lomba.
Namun, dari kesebelas mata lomba ini 10 diantaranya dilaksanakan secara daring (online) dan salah satu yang dilakukan secara yakni Lomba Mewarnai yang diikuti oleh 70 anak-anak Taman Kanak-kanak Se- Kota Sorong, lomba tersebut bertempat di TK Pembina Kota Sorong, Jumat (19/11/22).
Ketua Panitia Lomba, Suryanto, saat ditemui sorongnews.com, mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian untuk melihat bagaimana strategi dari pada Calon Guru Penggerak.
“Ini kebutuhan pas dengan moment hut PGRI sehingga kami Balai Guru Penggerak Profesi Papua Barat kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Sorong sekaligus bersama calon guru-guru penggerak angkatan 5,” ujar Ketua Panitia Lomba.
Jelasnya, BGP dan Dinas Pendidikan mengatur strategi bagaimana caranya melihat kinerja dari pada calon guru penggerak ini mereka memberi peluang ya, untuk membentuk suatu lomba atau melakukan sebuah lomba yang sifatnya bertema profil pelajar pancasila yang tentunya mengarah pada merdeka belajar.
“Kemudian hal berikut bagaimana memperlihatkan kinerja dari bapak ibu guru ini di lapangan untuk bagaimana cara memerdekakan peserta pelajar atau peserta didik lomba mewarnai, dan sistemnya mungkin agak berbeda sebab mereka ingin anak-anak ini berkreasi sepenuhnya tanpa ada gangguan betul-betul dari pola pikir si anak,” ungkapnya.
Bebernya, ini program pertama bagi angkatan 5 dan untuk angkatan berikutnya sudah hampir merata seluruh kabupaten dan dalam proses seleksi. Perlu diketahui juga lebih khusus ke mawar mewarnai karena di dalam guru penggerak ini terlibat guru SMA SMP SD agar mereka bisa merasakan bagaimana rasanya mengajar di TK dan berhadapan langsung dengan anak-anak kecil.
“Selain menilai lomba secara langsung lewat mewarnai ini di lomba daring yaitu yospan juga kami tidak hanya melihat apa tampilankan misalnya bukan berarti tariannya saja dinilai tetapi kami melihat juga kreativitas anak-anak dari hasil editan dari pada video itu dan lain sebagainya,” terangnya.
Ia berharap dari beberapa kegiatan yang dilakukan ke depannya bukan cuma kepada anak-anak saja tetapu juga kepada bapak ibu guru juga yang belum pernah mengikuti program-program bergerak pendidikan bisa merata di Kota Sorong dan secara umum di Wilayah Papua Barat. (Mewa)
Komentar