MERAUKE – Upaya dan kerja keras Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Merauke, AKBP Untung Sangaji, bersama Wakapolres Merauke, Kompol Leonardo Yoga dan Kabag Ops, Micha Toding selaku pejabat utama (PJU) Polres dalam mengatasi sulitnya pemukiman yang layak bagi anggotanya kini membuahkan hasil.
Gerak cepat langkah AKBP Untung Sangaji mampu mewujudkan pembebasan lahan di Kampung Yaba Maru SP 9, Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua itu akan memulai pembangunan pemukiman asrama Polres Merauke Juni 2021 mendatang.
“Kami melakukan gerak cepat untuk mengatasi sulitnya pemukiman perumahan/asrama polres yang selama ini tinggalnya tidak baik. Jika hujan lebat terendam banjir hingga mereka (penghuninya, red) selalu berpindah-pindah karena kebanjiran,” tutur orang nomor satu di jajaran Polres Merauke ini kepada sorongnews.com saat meninjau lahan yang dibebaskan dan ikut turun membangun jembatan, Selasa (4/5/21).
Polisi heroik yang memiliki tubuh tegap berotot, tegas, dan disiplin yang baru menjabat tujuh bulan di Merauke ini prihatin kepada anggotanya yang hidup tidak layak. Sebagai pemimpin, ia ingin memberikan perhatian serius dan mendorong kesejahteraan bagi anak buahnya.
“Inilah yang kita inginkan. Sebagai pemimpin juga memperhatikan anak buah. Pemimpin tidak senang sendiri,” ucap AKBP Untung Sangaji.
Kapolres mengungkapkan, tanah seluas 40 hektar itu dibebaskan untuk perumahan 570 anggota Polres Merauke, Brimob, masyarakat asli Papua dari empat suku yakni Marind, Muyu, Mappi, dan Asmat. Selain itu, diperuntukkan bagi wartawan dan orang-orang tertentu pilihan Kapolres Merauke yang melakukan kebaikan di negeri ini.
Kepada PJU Polres dan sejumlah anggotanya, Kapolres menerangkan, area perumahan polres akan dihiasi 18 hektar kawasan wisata/kebun binatang baik rusa, kanguru, wallabi, babi, dan segala jenis yang hidup dilepasliarkan. Dua hektar lahan akan dijadikan tempat melatih petani bercocok tanam holtikultura baik itu sayur mayur, pisang dan sebagainya.
“Tempat wisata yang baik untuk rusa, kanguru, wallabi, babi dan semua jenis binatang kecuali buaya yang tidak boleh. Binatang ini kita lepas, seng (tidak, red) boleh ada ganggu. Kemarin kita sudah lepas udang di kolam/kali disini, nanti kita akan lepas lagi bersama-sama. Supaya esok hari ketika ada orang yang bangun rumah dan mancing disini, silahkan,” lugas pria penerima sertifikat dan penghargaan dari minister for Communications Singapore dan Under Ambrella and Mission Sacre of United Nations dan A.D.C.A.I.T Bangkok ini.
Kapolres berpesan kepada seluruh anggotanya agar kedepan tetap melestarikan pohon, tidak boleh menebang kayu sembarangan. Khusus di perumahan akan dibangun kolam/danau besar yang bisa dimanfaatkan untuk tambak ikan dan lain-lain
“Kita tata untuk kemajuan wilayah. Beberapa bulan lalu kita datang kesini kering sekali, tanahnya keras. Bahkan air tidak sampai disini. Setelah kita buat kali untuk urukan jalan bisa dilihat. Kemungkinan jalan akan kita cor semen pelan-pelan, tiap bulan terus kita lakukan,” demikian tandas pria berdarah Ambon.
Pantauan sorongnews.com, Kapolres Merauke membawa Ketua Cabang Bhayangkari Merauke, Ny. Ndari Untung Sangaji dan putri cantiknya, Ayra beserta rombongan PJU Polres Merauke, Badan Pertanahan Nasional Merauke serta pemilik ulayat meninjau area lahan pemukiman dengan berjalan kaki sepanjang 1,7 kilometer. (Hida)
Komentar