SORONG, PBD – Komitmen Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dalam memajukan dunia pendidikan di Tanah Papua kembali dibuktikan. Koordinator Presidium Majelis Nasional (Koorpres MN) KAHMI Saan Mustopa secara resmi meresmikan berdirinya SMK Pariwisata Insan Cita di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Minggu sore (6/7/25).
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh sejumlah tokoh penting KAHMI termasuk Koorpres KAHMI Majelis Wilayah Papua Barat Syamsudin Seknun, Koorpres KAHMI Majelis Wilayah Papua Barat Daya Maela Sangadji serta Ketua Yayasan Insan Cita Tanah Papua, Hasan Makasar.
Diketahui, SMK Pariwisata Insan Cita sementara ini beroperasi di Ruko Pasar Mariyai, SP 2, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong dan akan memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2025.
Sekolah ini membuka tiga jurusan yaitu Pariwisata, Akomodasi Perhotelan, dan Tata Boga, dengan daya tampung awal sebanyak 60 siswa.
Koorpres MN KAHMI Saan Mustopa menyampaikan apresiasinya atas inisiatif KAHMI Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam mendirikan sekolah kejuruan tersebut.
“Sebagai keluarga besar HMI, pendidikan itu sangat penting. Pendidikan bisa mengubah masa depan seseorang, bukan hanya dirinya namun keluarganya, ini langkah nyata dalam memutus rantai kemiskinan,” ungkap Koorpres MN KAHMI Saan Mustopa.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI ini berharap, kehadiran SMK Pariwisata Insan Cita Kabupaten Sorong dapat berkembang pesat dan menghasilkan alumni yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, namun turut membawa maslahat bagi masyarakat luas.
Pada kesempatan itu, Saan Mustopa mengatakan bahwa kedepan KAHMI tidak boleh tertinggal dalam bidang pendidikan dibanding organisasi lain, baik dari internal umat Islam maupun luar. Ia berharap Yayasan Insan Cita menjadi pionir bagi KAHMI secara nasional dalam membangun sistem pendidikan yang menyeluruh di Tanah Papua.
“Pondasi sudah diletakkan. Sekarang tinggal kita kembangkan agar bisa sejajar bahkan melampaui organisasi lain dalam kontribusi pendidikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Koorpres MD KAHMI Papua Barat, Syamsudin Seknun mengakui adanya dinamika internal saat proses pendirian Yayasan Insan Cita. Namun, dirinya menegaskan bahwa dengan optimisme dan dukungan dari keluarga besar KAHMI, SMK Pariwisata Insan Cita ini diyakini akan menjadi aset berharga secara nasional.
“Ini bukan sekadar sekolah, ini adalah aset dan amalan pribadi kita bersama. Kami mengajak seluruh elemen KAHMI untuk membesarkan Yayasan dan SMK ini,” ajaknya.
Kemudian, Ketua Yayasan Insan Cita Tanah Papua Hasan Makasar menyatakan bahwa proses pendirian yayasan dan sekolah telah berjalan lancar dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan setempat.
“Kami punya visi jangka panjang dan SMK ini baru awal. Kedepan, Yayasan Insan Cita ingin mendirikan lebih banyak sekolah di berbagai jenjang, mulai dari TK hingga perguruan tinggi di Tanah Papua,” kata Ketua Yayasan Insan Cita Tanah Papua Hasan Makasar.
Ia menambahkan bahwa kehadiran SMK Pariwisata Insan Cita diharapkan mampu memberikan solusi nyata terhadap tantangan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Papua Barat Daya, khususnya dalam sektor industri pariwisata dan perhotelan.
“Kami mengajak masyarakat lokal untuk bersekolah di sini. Kami ingin menciptakan tenaga kerja siap pakai dari anak-anak asli Papua yang bisa langsung diserap oleh dunia industri,” imbuhnya.
Terkait lahan pembangunan gedung sekolah permanen, diakuinya bahwa pihak yayasan telah menyiapkan lokasi strategis di sekitar Distrik Mariat.
“Mengenai lahan, yayasan telah menyiapkan lokasi strategis di sekitaran Distrik Mariat ini,” ucapnya.
Peresmian SMK Pariwisata Insan Cita ini menjadi simbol semangat baru bagi dunia pendidikan di Kabupaten Sorong dan Tanah Papua secara umum. Dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah sangat diharapkan agar SMK ini benar-benar menjadi lembaga yang membawa perubahan positif dan berkelanjutan. (Jharu)
Komentar