Ratusan Warga Muhammadiyah dan Sebagian Umat Muslim Laksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H di Unamin Sorong

SORONG, PBD – Ratusan warga Muhammadiyah dan sebagian umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H, bertempat di lapangan utama Universitas Muhammadiyah (Unamin) Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (21/4/24).

Terlihat, sekitar pukul 06.45 WIT, warga yang ingin melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 H mulai memadati halaman Unamin Sorong, dengan berjalan kaki hingga menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

____ ____ ____ ____

Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, terlihat aparat kepolisian melaksanakan penjagaan disekitaran lokasi pelaksanaan shalat Idul Fitri, terlihat juga beberapa aparat mengatur arus lalu lintas dan mengarahkan kendaraan menuju tempat parkir yang disiapkan.

Tak hanya itu, lokasi disekitar tempat pelaksanaan shalat terpantau ramai dan lancar.

Sekitar pukul 07.30 WIT, pelaksanaan Shalat Idul Fitri pun digelar, bertindak sebagai Imam yakni Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat Daya, Ustad Amiruddin Syam sekaligus dilanjutkan sebagai Khatib Idul Fitri 1444 H.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Sorong, Muhammad Rusdan mengatakan bahwa, pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1444 H tahun ini, terdapat perbedaan dalam penetapan antara Muhammadiyah dan pemerintah, sehingga dirinya menghimbau untuk senantiasa saling menghormati satu sama lainnya.

“Meskipun berbeda pelaksanaan Idul Fitri, saya himbau kepada seluruh warga Muhammadiyah dan simpatisan, agar tetap menghormati saudara kita yang InsyaAllah akan melaksanakan Idul Fitri hari Sabtu besok,” himbau Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Sorong, Muhammad Rusdan, saat ditemui Sorongnews.com, usai pelaksanaan shalat Idul Fitri, Jumat (21/4/23)

Sambungnya, sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Ibukota Provinsi Papua Barat Daya, dirinya mengajak kepada seluruh umat Muslim yang berada di Ibukota Provinsi termuda di Indonesia ini, untuk saling mempererat silaturahim, dinilainya perbedaan merupakan hal yang biasa, namun dari perbedaan tersebut menjadikan seseorang semakin kompak dan solit dalam menegakkan kalimat tauhid.

“Mari kita mempererat silaturahim, berbeda pendapat itu biasa, tetapi perbedaan itu menjadikan diri kita semakin hari semakin kompak dan solit dalam menegakkan kalimat tauhid,” ajaknya. (Jharu)

Komentar