SORONG, PBD – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Kesehatan membantah pemberitaan salah satu media yang memberitakan adanya 14 tenaga kesehatan yang “lari” dari tempat tugas di Kabupaten Tambrauw, ke Kota Sorong akibat penangkapan pengurus KNPB di Tambrauw.
Ditemui usai rapat internal bersama Polres Tambrauw, Pemda Tambrauw dan Kemenkes, Plt Kadiskes Papua Barat Daya, Netty Howay Sagrim, didampingi Kapolres Tambrauw, AKBP Bendot Dwi Prasetio, Kadiskes Kabupaten Tambrauw, Lenny Florensina Hae, perwakilan Kemenkes RI, Zulfikar memberikan keterangan pers di kantor Diskes PBD Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (12/6/23).
“Hari ini kami panggil seluruh Nakes, bukan semuanya dokter seperti pemberitaan. Karena yang ada 1 dokter gigi, yang lain perawat, bidan dan analis kesehatan yang bertugas di Kampung Yembun dan Syujak dalam program Nusantara sehat dari Kementerian Kesehatan. Kami dengan tegas mengatakan bahwa pemberitaan yang beredar adalah tidak benar. Jadi 14 Nakes ini semu ke Kota Sorong karena weekend dan menghabiskan waktu libur. Jadi tidak benar kalau dikatakan “lari” atau meninggalkan tempat tugas akibat penangkapan KNPB. Mereka akan kembali ke tempat tugas di Yembun dan Syujak pada hari Rabu mendatang,” terang Netty.
Netty berharap agar masyarakat dan media massa tidak ikut memberitakan berita yang belum benar datanya, karena akan berdampak pada kepercayaan publik.
“Kalau ada berita begini, seakan Papua Barat Daya tidak aman. Apalagi untuk tenaga kesehatan, kita masih sangat membutuhkan mereka dan bulan ini ada rencana penambahan nakes yang akan dikirim ke Papua Barat Daya dari Nusantara sehat. Jangan sampai akibat pemberitaan ini, kepercayaan Kemenkes kepada pemerintah berkurang dan penambahan nakes kesini (Papua Barat Daya) dihentikan,” imbuh Netty.
Ditambahkan analis kebijakan direktorat Kemenkes, Zulfikar bahwa saat ini ada 167 tenaga kesehatan yang tersebar di Kabupaten Kota di Papua Barat Daya dan ada rencana penambahan Nakes pada bulan Juni dan Agustus mendatang.
“Kami datang kesini untuk memantau langsung pemberitaan yang beredar tersebut. Namun setelah bertemu, ternyata tidak seperti yang ada dalam pemberitaan. Semuanya berjalan aman dan lancar. Kami akan melaporkan dengan segera ke pimpinan,” ujar Zulfikar.
Sementara, Kapolres Tambrauw, AKBP Bendot Dwi Prasetio menegaskan bahwa tidak ada ancaman kepada Nakes di dua kampung tersebut.
Ia menjamin dan memastikan bahwa kondisi kamtibmas di Tambrauw sampai saat ini aman terkendali dan kondusif.
“Sampai saat ini tidak ada gangguan keamanan yang menonjol. Kami juga sudah rapat dengan Pak Bupati dan forkopimda, dimana disepakati akan dilakukan patroli gabungan ke wilayah-wilayah Tambrauw,” ujar Bendot.
Iapun akan menurunkan 1/3 personil dari Polres Tambrauw.
“Mengingat letak geografis dan luasnya wilayah Tambrauw, maka kami akan berupaya menjaga keamanan dengan patroli gabungan serta pendekatan dialogis kepasa warga,” ujar Kapolres. (Oke)
Komentar