SORONG, PBD – Pj Walikota Sorong, Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos., M.Si, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Hermanus Kalasuat melakukan kunjungan kerja sekaligus memimpin rapat evaluasi dan capaian di RSUD Sele Be Solu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (16/1/25).
Dalam kunjungannya, Pj Wali kota Sorong menyempatkan diri untuk berkeliling dan melihat fasilitas rumah sakit serta kondisi pasien sekaligus memantau pembangunan gedung baru yang siap diresmikan.
Dalam sambutannya saat rapat, Pj Wali kota menyampaikan apresiasi atas capaian rumah sakit sepanjang tahun 2024.
“RSUD Sele Be Solu telah menunjukkan peran pentingnya sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat. Rapat ini juga menjadi momen strategis untuk menyusun langkah-langkah perbaikan di tahun 2025,” ujar Bernhard.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota menekankan tiga hal utama yang harus menjadi perhatian pihak RSUD Sele Be Solu.
Pj Wali Kota menekankan tiga hal penting yang menjadi perhatian dan tantangan bagi Direktur RS Sele Be Solu dan manajemen, yaitu:
1. Pengaturan di Unit Gawat Darurat (UGD) agar lebih sistematis, sehingga pelayanan di rumah sakit dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai harapan masyarakat.
“UGD adalah garda terdepan rumah sakit, sehingga harus memiliki manajemen yang cepat dan tepat,” tegasnya.
Ia juga meminta agar fasilitas di UGD terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Pelayanan yang responsif di UGD dinilai menjadi kunci kepercayaan publik terhadap rumah sakit.
2. Pelayanan di Ruang Rawat Inap diharapkan ada peningkatan kualitas pelayanan agar pasien merasa lebih nyaman dan terlayani dengan baik.
3. Pelayanan Obat harus lebih cepat, guna meningkatkan kenyamanan pasien dalam mendapatkan perawatan.
“Pasien tidak boleh menunggu terlalu lama hanya untuk mendapatkan obat yang mereka butuhkan,” ujar Pj Wali Kota.
Peningkatan sistem manajemen farmasi dinilai sangat penting agar pelayanan lebih terintegrasi. Selain itu, pengawasan terhadap ketersediaan stok obat harus menjadi prioritas untuk menghindari kelangkaan.
“Untuk itu, Saya meminta waktu tidak terlalu lama, mari kita bersama-sama membenahi permasalahan ini karena ini menjadi perhatian kita semua,” ujar Pj Wali Kota.
Lebih lanjut, Pj Wali Kota juga meminta Kadis Kesehatan untuk mengatur operasional jam kerja puskesmas agar pelayanan kepada masyarakat dapat merata dan mengurangi kepadatan di rumah sakit.
“Persoalan ini harus kita selesaikan mulai dari hulu ke hilir. Kita harus memiliki estimasi waktu yang jelas agar permasalahan-permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat dan efektif,” pesan Pj Wali Kota.
Dalam penutupannya, Pj Wali Kota Sorong mengajak seluruh jajaran RSUD Sele Be Solu untuk terus meningkatkan kualitas layanan.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama, dan RSUD Sele Be Solu harus menjadi contoh dalam memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.
Ia juga berharap seluruh rekomendasi dalam rapat ini dapat segera diimplementasikan dengan baik. Dengan komitmen bersama, RSUD Sele Be Solu diharapkan mampu menghadapi tantangan kesehatan di tahun 2025 dengan lebih baik.
Rapat ini diharapkan menjadi awal dari semangat baru untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada masyarakat Kota Sorong.
Terlihat dalam kunjungan serta rapat tersebut, Direktur RSUD Sele Be Solu, drg Susi Djitmau, para direksi, dokter, serta jajaran tenaga medis
Sebelumnya, DPRK Kota Sorong melakukan kunjungan kerja dan rapat dengan pihak RSUD. Kedatangan mereka guna memastikan pelayanan di rumah sakit tersebut dapat optimal dan sesuai prosedur bagi setiap pasien yang datang. (Oke)
Komentar