Pj Gubernur PBD : Anak-Anak Papua Barat Daya Harus Mengenyam Pendidikan

SORONG, PBD- Peringatan Hari Anak Nasional di Papua Barat Daya dirayakan penuh suka cita di dalam gedung kebanggan warga Sorong, gedung Lambert Jitmau di areal kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (13/7/23).

Ratusan anak-anak dari jenjang SD sampai SMA serta SLB terlihat berbaur dan mengikuti puncak hari anak dengan bahagia. Sejumlah tarian dan pesan-pesan moral pun ditayangkan di dalam gedung hingga puncaknya dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad dan Ketua TP PKK Papua Barat Daya, Andara Ariyani Musaad dan Kepala Dinas Sosial PBD, Beatriks Msiren.

Pj Gubernur PBD Mohammad Mu’saad dalam sambutannya yang diselingi pertanyaan ke sejumlah anak berharap melalui hari anak nasional, orang tua termasuk guru dapat memperhatikan masa depan anak-anak melalui pendidikan.

Ia bilang, pendidikan merupakan sebuah kunci kesuksesan sehingga pertumbuhan anak-anak perlu dibekali dengan jenjang pendidikan yang bertahap sampai dengan selesai.

Dirinya berharap, melalui forum anak nasional yang dibentuk oleh pemerintah dapat merangkul dan membenahi karakter anak-anak yang masih diluar dari bangku pendidikan karena keterbatasan biaya tetapi juga pengaruh pergaulan masa kini agar dapat mengenyam pendidikan hingga tuntas.

“Anak-anak kalian adalah kebanggan daerah serta keluarga kalian masing-masing. Maka berbahagialah kalian, jadilah hebat dan mengharumkan nama keluarga serta daerah ini. Anak Papua Hebat, Papua Barat Daya Maju. Jangan mau kalah dengan anak-anak di luar Papua Barat Daya. Kami pemerintah akan menyiapkan segala hal agar kalian semua bisa bersekolah dan mengenyam pendidikan karena salah satu program pemerintah adalah Papua Barat Daya cerdas,” ucap Gubernur.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi PBD, Beatriks Msiren, mengatakan peringatan ke 39 tahun Hari Anak Nasional (HAN) di PBD sangat berkesan karena baru pertama kalinya bagi provinsi termuda.

“Hari anak ini baru pertama kali Provinsi Papua Barat Daya melakukannya, untuk kegiatan puncaknya akan dilaksanakan di Semarang 23 Juli mendatang,” ucapnya.

Dibeberkannya, akan ada 2 utusan siswa-siswi asli papua untuk mengikuti acara puncak, mereka merupakan keterwakilan SMP/SMA baik 1 perempuan dan 1 laki-laki dari Kota/Kabupaten.

Jelasnya, 2 orang siswa terbaik ini tentu telah mengikuti seleksi terlebih dahulu sebelum diberangkatkan, akan hadir juga Kementerian Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak se-provinsi Indonesia.

Beatriks harap, hari anak nasional tidak saja dilakukan secara seremonial, sebab ini merupakan suatu organisasi sah dimana ada kepengurusan didalamnya.

“Dengan adanya forum anak ini maka mereka akan menghimpun semua anak-anak yang punya prestasi, sehingga menjelang hari H ketika besok ada kegiatan anak maka akan dilaksanakan,” imbuhnya.

Tambahnya, dalam HAN anak-anak akan dibekali dengan pelajaran bhineka tunggal ika, bagaimana hidup bersama-sama dengan semua suku dan agama serta mendapat pembelajaran tentang kebangsaan.

Terlihat sejumlah pengisi acara diantaranya penari dari SD Betesda Sele Be Solu dan pantomim dari anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB). (Mewa)

Komentar