Pintu Dunia Terbuka di IAIN Sorong : 15 Calon Mahasiswa Asing Jalani Seleksi Beasiswa Rektor

SORONG, PBD – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong terus memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan bertaraf internasional dengan menyelenggarakan seleksi mahasiswa asing jalur Beasiswa Rektor.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari 7 – 9 Mei 2025, ini diikuti oleh 15 peserta dari berbagai negara, yaitu Nigeria, Madagaskar, Afganistan, dan Yaman.

Beasiswa Rektor IAIN Sorong menawarkan dukungan menyeluruh bagi mahasiswa asing yang terpilih, mencakup biaya kuliah (tuition fee), biaya akomodasi (accommodation fee), biaya ujian (examination fee), serta program pengantar (bridging program) berupa kelas bahasa Indonesia untuk memudahkan adaptasi akademik dan sosial mereka.

Komitmen IAIN Sorong dalam Membangun Jejak Global

Ketua Panitia Admisi Internasional, Misnariah Idrus, menegaskan bahwa seleksi ini merupakan salah satu upaya strategis dalam membangun lingkungan akademik yang lebih inklusif.

“Kami ingin menjadikan IAIN Sorong sebagai destinasi pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai negara. Seleksi ini bukan hanya tentang penerimaan mahasiswa, tetapi juga tentang memperkuat interaksi budaya dan meningkatkan daya saing kampus di tingkat global,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Sudirman, menyoroti pentingnya keberagaman dalam dunia akademik.

“Mahasiswa asing yang bergabung dengan kita tidak hanya akan mendapatkan pendidikan berkualitas, tetapi juga membawa perspektif yang memperkaya diskusi akademik. Langkah ini memperkuat jejaring internasional dan menjadikan kampus kita sebagai pusat studi yang semakin mendunia.”

Kontribusi Program terhadap IAIN Sorong, Mahasiswa, dan Papua Barat Daya

Rektor IAIN Sorong, Suparto Iribaram, menekankan bahwa program Beasiswa Rektor memiliki dampak besar terhadap berbagai aspek pendidikan dan pengembangan wilayah.

“Beasiswa ini bukan sekadar bentuk dukungan finansial, tetapi juga investasi dalam masa depan pendidikan IAIN Sorong. Kehadiran mahasiswa asing meningkatkan standar akademik kita, membuka peluang kolaborasi internasional, serta memperkuat akreditasi kampus sebagai institusi pendidikan bertaraf global,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa program ini turut memberikan manfaat bagi mahasiswa lokal.

“Dengan berinteraksi langsung dengan mahasiswa dari berbagai negara, mahasiswa kita memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan, mengasah keterampilan komunikasi lintas budaya, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan global,” imbuhnya.
Selain itu Ia menjelaskan bahwa kontribusi IAIN Sorong terhadap Papua Barat Daya juga semakin nyata melalui program ini.

“Kami ingin menjadikan Papua Barat Daya sebagai pusat pendidikan yang menarik bagi dunia internasional. Program ini membantu memperkenalkan wilayah kita kepada dunia, membuka jalur investasi pendidikan, serta meningkatkan daya tarik akademik yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat”, imbuhnya.

Dengan terselenggaranya seleksi ini, IAIN Sorong semakin menegaskan posisinya sebagai kampus yang siap bersaing di tingkat global. Program ini tidak hanya meningkatkan akreditasi institusi tetapi juga membangun hubungan akademik antara Indonesia dan berbagai negara, serta memperkuat eksistensi Papua Barat Daya dalam peta pendidikan dunia. (*)

Komentar