‘’Maka dengan diselenggarakan latihan ini diharapkan satuan tempur yang berada di wilayah timur khususnya Papua Barat, akan lebih meningkat kemampuan dan profesionalismenya serta mampu menunjang keberhasilan tugas pokok Korps Marinir sebagai pasukan pendarat Amphibi,’’ ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kondisi keadaan alam Papua yang masih alami dapat terus mengasah naluri tempur dan menyatu dengan alam serta membentuk prajurit yang terlatih, loyalitas, profesional dan militan sehingga dapat menunjang keberhasilan tugas di daerah Operasi atau daerah Pertempuran.
Sementara itu, Komandan Pasmar 3 (Danpasmar 3) Brigjen TNI (Mar) Edi Juardi dalam keterangannya menambahkan, meski pandemi Covid 19 tidak menyurutkan semangat prajurit Marinir dalam mengasah kemampuan dan keterampilan dengan berbagai pelatihan.
Pelatihan Mupe yang dilakukan selama sepekan tersebut selain mengasah keterampilan juga sebagai bentuk antisipasi negara dalam berbagai ancaman yang datang baik dari dalam maupun dari luar.
“Geografis Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, termasuk muara, sungai, perairan dan pesisir, maka cukup rawan untuk dimasuki musuh atau penyusup. Sebagai pasukan pendarat amfibi selain meningkatkan kemampuan profesional dan skill juga demi menjaga kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman,” imbuh Danpasmar.
Jalesu Bhumyamca Jayamahe, di Laut dan Darat Kita Jaya. (Oke)
Komentar