SORONG, PBD – Forum Literasi Sorong Raya (FLSR) terbentuk pada tahun 2018. Forum ini terdiri dari beberapa komunitas dan pegiat literasi yang berada di wilayah Sorong Raya.
Kegiatan Festival Literasi dari Forum Literasi Sorong Raya pertama kali diadakan pada tanggal 8 September 2018. Dengan adanya respon baik dari masyarakat, FLSR kembali mengadakan kegiatan pada tahun berikutnya. Adapun kegiatan serupa yang telah dilakukan oleh Forum Literasi Sorong Raya (FLSR) ini di antaranya:
• 8 September 2018, dengan tema “Membangun Sorong Raya dengan Semangat Literasi”
• 28 Oktober 2018, dengan tema “Pemuda Bermakna” dalam rangka Hari Sumpah Pemuda
• 1 Mei 2019, dengan tema “Pesta Pendidikan”
• 7 September 2019, dengan tema “Meningkatkan Gerakan Literasi Bersama Generasi Millenial
• 15 Februari 2019, dengan tema “Mengenal Disabilitas Melalui Seni”
Pada 2023 ini, Dalam rangka memperingati Hari Literasi Internasional atau dikenal juga dengan Hari Aksara Internasional yang jatuh pada tanggal 8 September, FLSR menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi di Papua 2023 untuk pertama kalinya di Provinsi Papua Barat Daya, tepatnya di Kota Sorong.
Mengangkat 4 isu sebagai prinsip dasar, yaitu: Disability Friendly, Environment, Gender Equality, dan Local Wisdom, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang inovatif, kreatif, mandiri, dan berkarakter.
Pelaksanaan kegiatan diadakan selama 2 hari (15-16 September 2023). Hari pertama (15/09), lomba mewarnai di area Lantamal XIV Sorong dengan total peserta sebanyak 118 anak dari 13 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) atau rumah baca dan PAUD TK binaan Lantamal XIV Sorong.
Dilanjutkan dengan kunjungan ke KRI Teluk Weda 526. Tercatat sekitar 200 anak mengikuti kegiatan kunjungan ke KRI tersebut, didampingi oleh para pendamping rumah baca, beberapa panitia yang bertugas, serta para orang tua. Anak-anak disambut dengan ramah dan diajak berkeliling kapal sambil mendapatkan arahan dari para anggota TNI AL yang bertugas di kapal tersebut. Pengalaman tersebut tentunya sangat berkesan bagi semua peserta anak-anak dan dewasa.
Puncak acara di hari kedua (16/09) diselenggarakan di tempat berbeda, yaitu di Area Toko Central km. 11. Kegiatan dibuka oleh Suroso, S.IP., M.A. selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disnakertrans ESDM) Provinsi Papua Barat Daya, mewakili Pj. Gubernur Papua Barat Daya yang berhalangan hadir.
Disamping itu, Pj. Walikota Sorong diwakili oleh Ibu Yuli Atmini, S.Sos., MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, perwakilan dari Petrogas dan pihak pendukung lainnya.
Rangkaian kegiatan Festlip pada hari kedua, dimeriahkan oleh penampilan tari dan peragaan busana daerah Papua oleh anak didik TBM, penampilan musik dari teman-teman Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Sorong, Bengkel Budaya Papua (musik akustik Papua) serta Standup Indo Sorong (standup comedy). Selain penampilan seni, pada panggung utama diadakan kegiatan antara lain :
– Bincang Penulis dengan narasumber Aan Mansyur, penyair dan penulis puisi-puisi pada film Ada Apa Dengan Cinta 2 ?
– Pemutaran film dokumenter “Perajut Harapan” dari Misool Foundation #PlastikTaraAsik
– serta Lomba Membaca Puisi.
Dengan memanfaatkan dan menggerakkan usaha kuliner pada kafe – kafe pada areal tersebut, dilakukan kegiatan pengembangan kapasitas atau workshop dan lomba secara paralel antara lain :
• Bincang Literasi Sekolah – Peran Guru Penggerak di Sekolah dengan narasumber oleh DAT Novita Sari di Kafe Kimmi
• Bincang Litrasi Digital dan Media – Hoax dan Pelanggaran UU ITE dengan narasumber Teguh Iskandaralamsyah dan Fadli Hasa di Kafe Ina Nara
• Bincang Komunitas Literasi – Penguatan Kapasitas Pegiat dalam Berkomunitas dan Penulisan dengan narasumber Ummu Fatimah dan Barda Hatta di Kafe Dego – Dego
• Kelas Bahasa Isyarat oleh Komunitas Tuli Sorong di Kafe Character
• Lomba Membaca Nyaring Anak di Kafe Rakyat
Pada akhir kegiatan, dilakukan pengumuman lomba – lomba yang telah dilaksanakan secara online maupun offline dengan hasil sebagai berikut :
• Lomba tarian sajojo (dilombakan secara daring)
– Juara 1: SD IES AL-GHUROBA
– Juara 2: Kelas Victory
– Juara 3: Grup Didik Bersama
• Lomba membaca nyaring
– Juara 1: Achazia Aroon M
– Juara 2: Hillery Yulinda Dasem
– Juara 3: Maria S
• Lomba membaca puisi
– Juara 1: Winda Sandolo
– Juara 2: Warlan Warman
– Juara 3: Eklesia Akarisi
• Lomba mewarnai
– Juara 1: Putri Alyssa Ashari
– Juara 2: Melodi Yekwan
– Juara 3: Waode Apriliyani
Seluruh kegiatan di panggung utama, dengan meriah dipandu oleh Kak Patrick Gedy dan Kak Tasya Soumokil, juga didukung penuh oleh ESL Entertainment dengan sound system dan videotron yang spektakuler.
Sehubungan dengan 4 isu yang diangkat sebagai prinsip dasar Festival Literasi di Papua tahun ini, terdapat stand-stand dari kelompok UMKM lokal (Beda Foundation, Kafe Belantara, Kelompok Sinagi Papua, dan Kelompok Nelagi Mariat Pantai), Bank Sampah Sorong Raya (edukasi terkait pengelolaan sampah), dan Kasuari Medika Sorong (alkes).
“Semoga dengan terselenggaranya acara ini dapat memberikan dampak yang baik dan berkesinambungan seperti tujuan dilaksanakannya Feslip (Festival Literasi di Papua) 2023 ini, yaitu meningkatkan semangat literasi bagi generasi muda dan juga dapat melaksanakan kolaborasi lebih baik lagi dengan berbagai pihak. Harapannya kegiatan Festival literasi ini dapat dijadikan agenda tahunan Provinsi Papua Barat Daya dan dapat dilaksanakan pada daerah-daerah lain di tanah Papua.” ucap Meriana G. M. Harahap, S.T., M.T. selaku ketua panitia Festival Literasi di Papua 2023. (*)
Komentar