RAJA AMPAT, PBD – Warga masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRDK) Raja Ampat, Papua Barat Daya, Rabu (20/9/2023). Mereka menolak relokasi pasar Mbilim Kayam.
Ratusan warga yang tergabung dalam aliansi pedagang pasar mulai star awal dari titik kumpul di pasar Mbilim Kayam dengan berjalan kaki iring iringan menuju kantor DPRK Raja Ampat.
Massa membawa beberapa pamflet salah satunya yang bertuliskan, ” kami pedagang dan konsumen hari ini menyatakan sikap menolak relokasi pasar yang merugikan kami para pedagang. Pemasukan Kurang dan pengeluaran konsumen membengkak”.
Aksi demonstrasi pedagang itu diterima oleh tiga anggota DPRK Raja Ampat yaitu Zainudin dari Fraksi Golkar, Yardin Fraksi Demokrat dan Ismail Saraka Fraksi PKS.
Kordinator lapangan (koorlap), Arek Mambrasar dalam orasinya menyampaikan aksi demo pedagang untuk menolak relokasi pasar Mbilim Kayam ke pasar Snon Bukor.
Kata Arek Membrasar, berdasarkan Undang undang Menteri Perdagangan nomor 39 tahun 2017 bahwa pembangunan pasar harus dekat dengan jangkauan pemukiman warga.
Oleh sebab itu, Ia meminta Pemerintah daerah Raja Ampat agar membentuk tim khusus yang memastikan kondisi ekonomi baik atau tidak.
“Hal tersebut menjadi indikator dalam mengambil keputusan yang tidak serta merta tapi berkualitas, ” ujarnya
Usai menyampaikan aspirasi, koorlap dan beberapa pedagang melakukan pertemuan bersama tiga anggota DPRK. Hasil dari pertemuan tersebut, disepakati bersama bahwa pedagang tetap berjualan di pasar Mbilim Kayam.
Mewakili anggota Dewan yang hadir, Ismail Saraka menegaskan pasar Mbilim Kayam belum bisa direlokasi hingga ada pertemuan selanjutnya di pasar Snon Bukor. Ia juga telah melakukan koordinasi bersama kepala Disperidag agar relokasi pasar Mbilim Kayam ditunda.
“Jadi relokasi pasar Mbilim Kayam untuk sementara ditunda hingga ada pertemuan terakhir bersama Bupati, ” tandasnya.
Aksi demo yang dijaga aparat keamanan Polres Raja Ampat berjalan aman hingga massa membubarkan diri. (Kevin)
Komentar