SORONG,- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat, Philmona Yarollo, dalam sambutan peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) berpesan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan di dalam pembangunan bangsa, dengan mengusung tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” yang berlangsung di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat, kamis (21/7/22).
Dirinya mengatakan percepatan penurunan stunting merupakan peraturan presiden dimana bkkbn diberikan mandat untuk mengkoordinator pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Indonesia, sehingga pihaknya telah membentuk 12 tim percepatan penurunan stunting di kabupaten dan satu kota.
“Saat ini kami masih upayakan tim percepatan tingkat distrik dan kampung dan data yang diterima per hari sangat luar biasa sudah 94% yang terbentuk, upaya serta inovasi sudah bkkbn bentuk sejak tahun 2021, dan hal pertama yang dilakukan yaitu kami telah membentuk tim pendampingan keluarga diseluruh kampung-kampung yang ada di Papua Barat termasuk Kota Sorong dan Kabupaten Sorong,” ucap Yarollo saat ditemui media.
Dijelaskannya pendampingan keluarga sampai saat ini berjumlah 1.837 tim yang dibagi sesuai dengan jumlah Kampung di Provinsi Papua Barat yang dianggotai oleh para Kader PKK, Bidan dan juga Kader KB dan sasaran lebih kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan juga balita usia 0 sampai 59 bulan.
“Berbagai kegiatan telah dilakukan mulai dari tingkat provinsi sampai nasional, kita juga telah melakukan pelayanan sejuta Akseptor yang dilaksanakan di seluruh Indonesia dan Papua Barat diberikan target sebanyak 2.992 sektor Puji Tuhan, Alhamdulillah berkat kerjasama dari para petugas baik kabupaten kota bisa melebihi target yang diberikan dengan capai 3.375 akseptor,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi RI, Dokter Erni Gustina, ditempat yang sama menuturkan bahwa pemerintah daerah diharapkan punya spesifik lokal sendiri-sendiri.
“Kami punya tim percepatan penurunan stunting (tpps) di kecamatan sampai tingkat desa serta satgas stunting yang akan bergerak bersama-sama, nanti tpps menggerakkan tim pendamping keluarga yang terdiri dari tiga orang salah satunya yakni pkk yang lebih mengenal setiap Ibu-Ibu diwilayahnya,” ujar Perwakilan BKKBN RI.
“Kita juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dimana saat mahasiswa turun ke lapangan akan diberikan edukasi, karena stunting itu berasal tidak hanya berasal dari keluarga kurang mampu ada juga dari keluarga mampu yang pola makannya tidak dijaga dengan baik,” sambungnya.
Dirinya berharap agar seluruh masyarakat bisa menekan angka stunting yang dimulai dari tiga hal penyebab utama yaitu pola asuh, pola makan, dan pola lingkungan.
Apabila semua bisa diatur dengan baik maka bisa mencegah terjadinya stunting dan anak-anak bisa bertumbuh menjadi sehat cerdas dalam masa tumbuh kembang menjadi generasi mudah bangsa. (Mewa)
Komentar