MAYBRAT, PBD – Ratusan Pencari Kerja (Pencaker) yang tergabung ke dalam Aliansi Pemuda Peduli Pencaker Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, melakukan aksi demo damai didepan gedung kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maybrat di Kumurkek, Maybrat, Papua Barat Daya, Rabu (23/8/23).
Pada aksi damai ini, pencaker menuntut agar pemerintah tegas dalam formasi umum yang akan dibuka untuk dikhususkan bagi putra-putri notabene Orang Asli Papua (OAP) Maybrat. Mereka juga meminta untuk menghilangkan kuota 20 persen sama 80 persen dan harus 100 persen.
Dari hasil pantauan ini, para aksi massa juga datang ke depan DPRD dengan membawa sejumlah spanduk diantaranya bertuliskan, Maybrat Jangan Kalah Dengan Paniai, Pencaker Distrik Ayamaru Barat Tolak 20% dan 80% tetapi 100%, lalu Pencaker Maybrat Minta Ganti Operator BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Maybrat.
Koordinator umum aksi demo, John Roy Sinon mengatakan bahwa, pencaker yang turun melakukan aksi demo damai di depan kantor DPRD ini tergabung dalam Aliansi Pemuda Pencaker Maybrat. Mereka aksi menyikapi informasi umum tes CPNS tahun 2023, yang mana dalam waktu tidak lama lagi akan dibuka pemerintah.
“Menanggapi itu, sebagai SDM putra-putri Maybrat dan juga bentuk hak normatif. Kami menyuarakan kepada pemerintah karena pengalaman tes formasi 2018 secara garis besar azas pemerataan belum tersentuh. Olehnya perlu menjadi suatu beban moril, dan pemerintah daerah harus melihat itu,” tegas John Roy di Alun-Alun Kumurkek.
Menurut John, formasi 2018 lalu, pencaker yang notabe di Kabupaten Maybrat cuma 55 persen yang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Maka hal ini menjadi tolak ukur bagi para pencaker sehingga pemerintah daerah jeli melihat dan memprioritaskan putra-putri orang asli Papua Maybrat yang berstatus domisili di wilayah Kabupaten Maybrat.
Pencaker juga, lanjut dia, menolak adanya kuota 20 persen dan 80 persen melainkan memberikan kuota 100 persen terhadap generasi putra-putri asli Maybrat di dalam formasi penerimaan CPNS tahun 2023 ini. Hal ini menjadi aspirasi dan salah satunya tuntutan daripada para pencaker Maybrat.
“Jadi inspirasi kami itu harus 100 persen di dalam formasi 2023 nanti. Kami sebagai putra-putri Maybrat juga memiliki sumber daya manusia yang sama dengan teman- teman diluar Maybrat. Olehnya, kami mau agar dihilangkan kuota 80-20 persen itu dan prioritaskan 100 persen,” tegasnya.
Hingga aksi demo selesai, poin tuntutan dari pada pencaker ini tidak diserahkan kepada DPRD maupun pemerintah daerah. Pasalnya pimpinan DPRD dan pimpinan OPD terkait ataupun pejabat pengambil kebijakan tidak ada di tempat. Maka dijadwalkan, pencaker akan kembali lakukan aksi hari Senin 28 Agustus 2023 untuk serahkan aspirasi. (Valdo)
Komentar