Pekerjaan Rumah Telkomsel, Hadirkan Layanan hingga ke Pelosok Negeri

SORONG, PBD – Telkomsel terus memperkuat komitmennya menghadirkan layanan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Selain pembangunan jaringan, salah satu pekerjaan rumah (PR) Telkomsel ke depan adalah menghadirkan layanan ganti kartu yang bisa menjangkau hingga pelosok negeri.

Selama ini, masyarakat di wilayah terpencil kerap menghadapi kendala ketika kartu hilang, rusak, atau harus migrasi ke kartu 4G. Mereka harus menempuh perjalanan jauh ke kota untuk mengurusnya, yang tentu menyita waktu, biaya, dan tenaga.

Bagi masyarakat, Yosepha, seorang guru SD di daerah pesisir Papua Barat Daya, mengaku pernah mengalami gangguan pada kartu telkomsel miliknya. Guru di pulau Misool itu pun harus berangkat ke Sorong untuk mengganti kartunya.

“Kalau kartu saya rusak, saya harus ke kota. Itu bisa memakan waktu seharian naik perahu. Biaya mahal ke kota. Kalau bisa ada alternatif cara mudah dan murah untuk pelayanan ini,” harap Yosepha.

Hal serupa dirasakan Markus, seorang nelayan di pesisir Waigeo kepulaun Raja Ampat. Ia kehilangan kartunya saat melaut.

“Kalau tidak ada kartu, saya susah berkomunikasi dengan keluarga atau pelanggan. Jadi pernah hangus tra bisa diperpanjang. Dari pada ganti dengan prosedur yang sulit, saya akhirnya beli kartu baru lagi,” ungkap Markus.

GM Customer Care & Retention Telkomsel Area Pamasuka, Arief Hidayatus Sefian, saat media update pamasuka belum lama ini secara hybrid yang diikuti jurnalis di wilayah Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan mengatakan Telkomsel memahami tantangan yang dihadapi masyarakat di pelosok. Karena itu, salah satu pekerjaan rumah (PR) Telkomsel adalah bagaimana layanan ganti kartu tidak hanya bisa diakses di kota, tapi juga dapat menjangkau pelanggan di wilayah 3T.

Arief menegaskan, visi Telkomsel adalah memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam transformasi digital. Dengan semakin luasnya jaringan 4G dan 5G di kawasan Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan), kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan langsung juga harus ikut diakomodasi.

“Kami ingin masyarakat di pesisir, pegunungan, dan pulau-pulau kecil punya pengalaman pelayanan yang sama dengan masyarakat perkotaan. Termasuk soal layanan ganti kartu, itu bagian penting dari perjalanan digital pelanggan. Ini menjadi PR kami juga terutama untuk ganti kartu  ya,” jelas Arief.

Ia menambahkan bahwa saat ini di kabupaten Raja Ampat baru dapat dilayani di Grapari Raja Ampat dan Grapari Sorong.

Banyak masyarakat di daerah 3T berharap ke depan Telkomsel benar-benar menghadirkan layanan ganti kartu langsung di kampung-kampung. Mereka ingin tetap terkoneksi tanpa harus terbebani jarak dan biaya perjalanan ke kota Sorong atau Waisai.

Menurut Arief, Telkomsel menyadari bahwa menghadirkan layanan ganti kartu hingga ke pelosok bukan pekerjaan mudah, tetapi menjadi agenda penting dalam upaya mewujudkan pemerataan digital.

“Ini adalah komitmen jangka panjang Telkomsel. Tidak hanya membangun menara BTS, tapi juga mendekatkan layanan pelanggan. Karena bagi kami, setiap orang di pelosok negeri pun berhak mendapat pelayanan yang setara,” pungkasnya. (Oke)

Komentar