BANDA ACEH – Lolos ke babak semifinal melawan atlet judo dari Provinsi DIY Yogyakarta, atlet judo Papua Barat Daya, Moses Manuputty berhasil menumbangkan menumbangkan atlet judo asal Provinsi Lampung dan berhasil meraih medali perunggu pada pertandingan Judo Putra kelas under 90 Kg di Gelanggang Olah Raga, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu (11/9/24).
Sebelumnya dihari yang sama, Moses harus melewati babak penyisihan dengan menumbangkan sejumlah atlet senior Judo dan berhasil mengantarkan masuk ke semi final.
Dalam pertandingan melawan atlet judo dari Lampung, Moses mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya hingga pertandingan berlangsung begitu sengit selama 4 menit.
Pertahanan keduanya begitu kuat sehingga wasit menambah waktu atau Golden Score. Dimana dimenit 2 menit 15 detik, 1 poin untuk Moses dan akhirnya unggul dengan meraih medali perunggu.
Keberhasilan yang diraih Moses Manuputty sebagai juara 3 pada cabor judo kelas -90 Kg ini merupakan medali pertama bagi Provinsi Papua Barat Daya usai dikalungkan oleh ketua PJSI dilanjutkan dengan mengumandangkan Lagu bagimu negeri.
Usai menerima medali perunggu, Moses didampingi Pelatih, Jonadap Watimena tak dapat menutupi rasa harunya seraya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya hingga Ia berhasil meraih medali perunggu.
“Proses panjang telah dilalui Moses. Sejak SMP dia memang sudah kami persiapkan untuk menjadi atlet Judo. Persiapan TC selama 7 bulan di Kerawang juga sudah dilakukan. Hanya terkendala beberapa hal saja dengan KONI. Tapi Puji Tuhan, ini sudah yang terbaik bisa Kami berikan untuk Papua Barat Daya,” ujar Jonadap.
Moses sendiri diketahui anak bungsu dua bersaudara Yatim dari almarhum Edward Manuputty yang sejak berusia 11 tahun telah dianggap anak oleh pelatihnya Arnold Silalahi di Karawang Jawa Barat.
Terlihat Arnold yang membawa atlet Jawa Barat juga bangga dengan prestasi anak angkatnya itu.
“Saya berharap Ia terus tekun dan semoga di PON 22 di NTB dan NTT, Dia bisa meraih emas,” harap Arnold.
Moses mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan manager yang telah mendukung dan mensuportnya selama latihan dan pertandingan. Serta seluruh warga Papua Barat Daya atas doanya.
Iapun berupaya maksimal untuk menampilkan yang terbaik selama pertandingan dan dapat menggaungkan nama Papua Barat Daya di GOR Universitas Syiah Kuala Aceh.
Selain itu, Ia berharap kedepannya ada perhatian lebih lagi dari pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan KONI Papua Barat Daya untuk atlet di Papua Barat Daya.
Selama babak penyisihan terlihat Kadispora Papua Barat Daya, Yusdi Lamatenggo, Ketua Harian KONI PBD, Abu Bakar Gusti, Kadis Kominfo PBD, Irma Soelaiman turut memberikan dukungan dari atas tribun penonton.
Namun karena alasan haru mengecek atlet di Medan Sumatera Utara, ketiganya harus mengejar pesawat dan tidak dapat menyaksikan detik-detik kemenangan Papua Barat Daya. (Oke)
Komentar