MERAUKE – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH Umar Bauw Albintuni mengukuhkan pengurus Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Merauke masa khidmat 2022-2027 bertempat di Care Inn Hotel, Merauke, Papua Selatan, Sabtu (17/12/22) malam.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, diwakili Plt Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno menyampaikan profisiat kepada pengurus MUI Kabupaten Merauke yang baru dikukuhkan.
“Terima kasih kepada MUI Kabupaten Merauke telah bersama-sama Pemda Merauke dan sekarang sudah ada Provinsi Papua Selatan, membawa masyarakat damai, aman dan tentram,” tutur Plt Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno.
Dikatakannya, MUI Kabupaten Merauke memiliki peranan penting bersama-sama organisasi keagamaan lainnya untuk meneguhkan umat hidup berdampingan di Merauke.
“Merauke selama ini aman, tentram dan damai. Saya yakin kepengurusan MUI yang telah dikukuhkan tidak akan mempan dengan hal-hal yang mempengaruhi perpecahan di Merauke,” tegasnya.
Menurut Plt Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan itu bahwa perkembangan pembangunan dan pemerintahan di Bumi Anim Ha yang kini telah menjadi Provinsi Provinsi Papua Selatan berarti kedepan akan dibentuk pengurus MUI Provinsi Papua Selatan.
“Oleh karena itu, perlu mempersiapkan atau mengkoordinasikan supaya nantinya dibentuk pengurus MUI Provinsi Papua Selatan. Koordinasi tingkat provinsi dan kabupaten bisa dilaksanakan dengan baik serta berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” pesan alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri ini.
Diakuinya, kehidupan masyarakat Merauke selama ini berjalan rukun dan damai. Merauke juga disebut sebagai istana damai dan cinta kasih.
Untuk itu, menurutnya hendaknya wujud istana damai tetap menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan. Bahkan, sejak dahulu orang yang datang ke Merauke bisa hidup rukun dan damai dengan penduduk asli Papua maupun penduduk nusantara.
“Hendaknya budaya cinta kasih ini menjadi budaya kita. Adanya MUI di Merauke sebagai wadah umat islam untuk menyalurkan aspirasinya, menyelesaikan permasalahan baik intern maupun bersama pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya,” imbau Plt Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan.
“Saya yakin kepengurusan MUI Kabupaten Merauke yang ada tetap membawa kita semua dalam ikatan NKRI, tetap menjalin persatuan dan kesatuan sehingga Merauke betul-betul menjadi daerah yang nyaman bagi semua orang,” tandas Agustinus Joko Guritno.
Dikesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Papua, KH Umar Bauw Albintuni dalam sambutannya mengatakan, amanat yang sangat berat mengurus umat membutuhkan kesungguhan semua pengurus MUI Kabupaten Merauke.
“Papua butuh perhatian kita semua. MUI bertugas membina dan menyatukan umat Islam untuk hidup dengan baik dan lancar. Perlu menjaga dan meningkatkan silaturahim sesama umat Islam dan umat agama lain,” pesannya.
Dijelaskannya, kehadiran Provinsi Papua Selatan adalah anugerah dari Tuhan. Menyiapkan pengurus MUI Provinsi Papua Selatan untuk menbangun ukhuwah, komunikasi yang baik dengan masyarakat dan pemerintah.
Dengan demikian, disebutkannya terjalin kerjasama membangun Bumi Anim Ha. Apalagi pemekaran Provinsi Papua Selatan telah lama dinanti-nantikan.
“Kita akan buktikan bahwa semua bersatu membangun Papua secara umum dan lebih khususnya Provinsi Papua Selatan,” pungkas KH Umar Bauw.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kabupaten Merauke masa khidmat 2022-2027, Muhammad Jufri Tamrin mengatakan bahwa MUI senantiasa berkiprah mengayomi, membawa nilai peradaban dalam kehidupan dan membina umat.
Selain itu, disampaikannya menjalin hubungan dengan pemerintah untuk menjalankan tugas-tugas keumatan dan kemasyarakatan. Terutama, hubungan antar ulama, umaro dan pemerintah guna menyukseskan pembangunan serta menyejahterakan masyarakat Indonesia.
“MUI adalah sarana untuk bisa menjadi wasilah sampainya harapan-harapan umat terhadap kehidupan didunia dan ukhrawi. MUI menjadi tempat kita bermusyawarah segala kepentingan umat/masyarakat,” jelas Jufri Tamrin.
Menurutnya apa yang menjadi harapan atau cita-cita pendahalu di tanah Anim Ha menjadi tujuan MUI untuk meraihnya.
Dikesempatan tersebut, Ketua MUI Kabupaten Merauke meminta kepada Pemkab Merauke untuk membantu tempat musyawarah (kantor) MUI karena selama ini masih meminjam ruangan di Masjid Raya Al-Aqsha Merauke.
“Kami mengharap kepada Pemda supaya kedepan bisa mempersiapkan tempat sedikit layak menjadi sarana bermusyawarah bagi umat imIslam untuk mencapai nilai-nilai pembangunan. Mudah-mudahan bisa terealisasi. Terlebih adanya Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Selatan, bagaimana mempersiapkan hadirnya MUI Provinsi Papua Selatan,” ungkapnya.
Wakil Bupati Merauke H Riduwan menambahkan, MUI adalah panutan bagi seluruh umat islam di Merauke. Pengurus yang baru dikukuhkan agar berkreasi sesuai bidang masing-masing sebagai kontribusi bagi Papua Selatan.
“MUI merupakan mitra pemerintah membangun umat. Sekarang sudah dibentuk MUI tingkat distrik sebagai perpanjangan kita yang harus dirawat dan selalu didampingi sehingga semua satu komando terhadap yang diputuskan oleh MUI pusat,” lugasnya.
Wabup meminta MUI terus berkolaborasi dengan seluruh elemen. Merawat kebhinekaan dalam motto Merauke ‘Izakod Bekai Izakod Kai’ (satu hati satu tujuan).
“Mudah-mudahan, pengurus MUI Kabupaten Merauke bisa melaksanakan tugas tanggungjawabnya selama 5 tahun dengan sebaik-baiknya,” ucap H Riduwan.
Pantauan Sorongnews.com, adapun struktur kepengurusan MUI Kabupaten Merauke masa khidmat 2022-2027 dinahkodai oleh Ketua Umum H Muhammad Jufri Tamrin.
Wakil Ketua Umum H Abdul Kadir Arif, Sekretaris Umum H M Jusuf Effendy, Sekretaris Abdul Rasyid M Akib, Bendahara Umum H Asep Surya Putra dan bendahara H Edi Purwanto.
Ketua Fatwa Hukum dan Perundang-undangan, Slamet Sugondo. Ketua Dakwah Pendidikan Kaderisasi dan Pembinaan Seni Budaya Islam, Muhammad Armin. Ketua Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga, Rini Lestari.
Ketua Kerukunan Umat Beragama Pengkajian dan Penelitian, H Syamsul Qomar. Ketua Pemberdayaan Ekonomi Umat, Hasanudin Latif. Ketua Informatika dan Media Masa, Ilhamsar Lubis. (Hidayatillah/Jharu)
Komentar