Muhammad Musaad Tegaskan Apabila Pengurus KONI PBD Tidak Komitmen, Ganti Baru

SORONG, PBD – Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad secara resmi menahkodai KONI Papua Barat Daya usai diterimanya bendera pataka KONI langsung dari Ketua Umum Koni Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, bertempat di Hotel Aston Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa malam (7/3/23).

Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, usai dilaksanakannya pengambilan sumpah, pengibaran bendera pataka, penyematan pin bertuliskan KONI serta dilanjutkan penandatanganan Surat Keputusan (SK) kepengurusan KONI Papua Barat Daya.

Ketua Umum KONI Papua Barat Daya (PBD), Muhammad Musaad menekankan terkait etos kerja, kualitas serta kuantitas kepengurusan KONI yang baru saja dikukuhkan itu.

“Dalam pembinaan olahraga, memang suatu keniscayaan, karena pembinaan olahraga itu memiliki makna yang cukup dalam, selain pembentukan watak dan karakter, dalam sarana olahraga untuk meningkatkan nilai kebersamaan,” kata Ketua Umum Koni Papua Barat Daya, Muhammad Musaad, Selasa malam (7/3/23).

Lebih lanjut, disebutkannya bahwa waktu kerja kepengurusan KONI Papua Barat Daya yang barusan dikukuhkan ini tak terbilang lama, yakni selama kurang lebih 1 tahun kepengurusan, sehingga dengan ini Muhammad Musaad menuntut kepada masing-masing bidang dalam kepengurusan untuk bekerja keras berlandaskan komitmen kuat serta tanggungjawab besar yang telah diamanahkan KONI Pusat.

“Kita dalam berorganisasi ini pasti kadang ada nama tapi tak ada rupa hingga akhir masa jabatan. Jadi, kalau memang tidak bisa berkontribusi sampaikan sejak awal, agar kami ganti yang baru, agar visi dan misi kita selama 1 tahun kepengurusan ini bisa terlaksana secara baik,” tegasnya sambil meminta komitmen kuat serta tanggungjawab dari seluruh pengurus KONI Papua Barat Daya dalam mengembangkan prestasi olahraga di Provinsi termuda di Indonesia ini.

Ditambahkannya bahwa, dirinya mengajak seluruh kepala daerah Se-Papua Barat Daya serta seluruh jajaran pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya lainnya untuk berpartisipasi dan fokus dalam mengembangkan cabang olahraga yang menjadi unggulan.

Kemudian, tak hanya itu, disebutkannya dengan menghadapi sarana dan prasarana olahraga terbatas, pembinaan atlet-atlet cabang olahraga unggulan dapat difokuskan di daerah masing-masing, serta melibatkan fasilitas olahraga yang berada di kampus-kampus yang dinilainya telah memadai. (Jharu)

Komentar