Lintas Suku dan Agama, Begini Cerita Kedekatan Jumame Dengan Sabonnama

SORONG, – Mantan Wali Kota Sorong pertama sekaligus tokoh pemekaran Kota Sorong, Drs. Jonathan Annes Jumame, MM, tutup usia di Kota Sorong, Papua Barat, Senin sore (1/11/21). Jumame diketahui meninggal dunia setelah dilarikan ke RS Herlina Kota Sorong akibat serangan jantung dan selanjutnya disemayamkan dikediamannya di Jl Burung Kurana Kota Sorong hingga menunggu pemakaman yang direncanakan akan dilaksanakan pada hari Kamis siang (4/11/21).

https://sorongnews.com/mantan-wali-kota-sorong-pertama-tutup-usia/

____ ____ ____ ____

Salah satu pelayat yang nampak hadir adalah Anggota DPRD Kota Sorong, Syafrudin Sabonnama. Keluar dari dalam kediaman J.A.Jumame, nampak masih terlihat bekas linangan air mata dari wajah Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kota Sorong itu. Ternyata ada kisah panjang dan kedekatan moril antara Almarhum Jumame dan Sabonnama.

“Saat itu Saya masih SMA, ketika itu Bapak datang meresmikan Taman Bacaan Al Quraan di HBM. Usai itu, beliau sering menanyakan adat istiadat orang Timor dan mencari kain Timor. Kebetulan Mama Saya ada kain Timor dan Mama Saya memberikan cuma-cuma, tapi Bapak tidak mau, akhirnya membayar sejumlah uang ke Mama, Mama menolak tapi Bapak memaksa, Akhirnya, Mama membalas dengan membuatkan kue khas Timor dan mengantarkan ke Bapak. Dari situ Saya mengenal beliau. Orangnya sangat humanis, tidak membedakan suku dan agama dan sering berdiskusi dengan Saya yang saat itu masih sangat muda. Sering Telepon juga, Udin, ada kegiataan keagamaan apa dan beliau tidak sungkan turun langsung. Meski tidak ada hubungan darah, namun Saya memiliki kedekatan emosional dengan Beliau,” urai Sabonnama.

Saat Ia menjabat sebagai anggota DPRD, silaturahmi dan komunikasi terus terjalin. Sabonnama mengaku kerap ditelpon Almarhum untuk sekedar bercerita dan duduk berlama-lama hanya untuk mendengarkan Almarhum bercerita.

“Beliau sering panggil Udin tidak main kerumah kah, Saat Saya ada waktu luang Saya pastikan akan kerumah beliau di KPR Exim. Saya harus duduk berjam-jam bercerita dengan Beliau. Mulai dari pekerjaan kantor, masyarakat serta impian-impian Beliau. Beliau butuh teman bicara dan orang yang mau mendengarkan. Beliau bermimpi Kota Sorong dapat menjadi wajah dan gerbang yang sempurna di tanah Papua,” ujar Sabon.

Ia mengaku sangat terkejut dengan kepergian Almarhum. Sabon mengungkapkan bahwa semua prestasi yang ditinggalkan akan membekas dan menuntun Beliau mendapatkan kebahagiaan di kehidupan yang baru. Serta berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan, ketabahan dan penguatan.

“Generasi saat ini harus mengingat sejarah dan kebaikan yang Beliau torehkan dalam pembangunan Kota Sorong sebagai salah satu wilayah pemekaran dari Kabupaten yang kemudian menjadi satu-satunya Kota di wilayah Papua Barat,” harap Sabon. (oke)

Baca Juga : https://sorongnews.com/kalimat-ini-menjadi-pesan-terakhir-jumame-kepada-keluarga/

Komentar