SORONG,- Ketua lembaga isu strategis Papua Nicodemus Momo apresiasi musyawarah, Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (LEMATA) yang akan berlangsung pada Sabtu (21/01/23) mendatang yang tengah berpusat di Feef yang merupakan ibukota Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam kesempatan tersebut, Nicodemus yang juga merupakan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) St.Thomas Aquinas Periode 2022 hingga 2024 berkata, musyawarah merupakan momen bagi rumah besar bagi empat suku, yaitu suku Abun, suku MPUR, suku Ireres dan suku Miyah dengan membawahi satu sub komunikasi yakni komunitas Bikar. Dimana salah satu daerah konservasi alam yang melimpah juga berpusat di Kabupaten Tambrauw.
“Saya juga berikan Apresiasi kepada panitia pelaksana musyawarah Lembaga Masyarakat Adat, Tambrauw yang mana telah bekerja keras untuk Menyukseskan kegiatan musyawarah LEMATA Nantinya,” ungkap Nicodemos di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Kamis (12/01/23) malam.
Disamping itu Nicodemus juga memberikan himbauan kepada sejumlah masyarakat Kabupaten Tambrauw, yang pro dan kontra terhadap musyawarah LEMATA bahwasanya musyawarah tersebut amatlah penting untuk orang banyak. Apalagi ini juga merupakan kepentingan masyarakat adat, sehingga sebagai pemuda harusnya mendukung penuh akan musyawarah LEMATA tersebut.
Dia menegaskan tak ada kepentingan politik maupun menyangkut hak-hak masyarakat adat yang dilindungi. Menurutnya DPRD Tambrauw membentuk Peraturan Daerah (Perda), namun lagi-lagi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Padahal Perda masyarakat adat telah ada akan tetapi nyawanya dari Perda itu hilang begitu saja.
Begitupun dengan Perda Konservasi, Nicodemus menilai DPRD mempunyai taring yang tumpul dalam melindungi daerah konservasi alam yang ada. Inilah yang perlu didorong oleh DPRD ke Bupati untuk kemudian langkah langkah kongkret apa yang akan diambil.
“Jadi kehadiran Lembaga Masyarakat Adat ini untuk memperkuat, tanpa menghilangkan lembaga masyarakat adat di masing-masing suku yang ada di Kabupaten Tambrauw sendiri,” lugasnya. (Fatrab)
Komentar