SORONG, – Pemerintah Kota Sorong melepas puluhan orang yang terdiri dari gabungan petugas dinas kesehatan, puskesmas, bhabinkamtibmas, babinsa dan relawan mahasiswa sebagai tim Tracer COVID 19, di lapangan kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (24/6/21).
Kordinator tim surveilans gugus tugas COVID 19 Kota Sorong, Jenny Isir dalam laporannya menjelaskan bahwa tes lacak isolasi merupakan salah satu strategi dari pemerintah dalam upaya meningkatkan 3T yaitu Tracing, Testing dan Treatment terhadap penularan COVID 19.
Dimana tim lacak yang disebut Tracer dilakukan lintas sektor, terdiri dari bhabinkamtibmas sebanyak 41 orang, babinsa 41 orang, relawan mahasiswa 5 orang ditambah petugas kesehatan yang akan bertugas melakukan 3T dapat meningkatkan kasus konfirmasi kontak erat dapat dilacak dan dicatat dengan baik.
“Tugas tim Tracer ini sejak 28 Juni sampai 31 Desember mendatang di setiap kelurahan dan distrik. Tim Tracer akan melakukan pelacakan kontak erat, memberikan edukasi, informasi yang benar terkait COVID 19, memantau kesehatan orang yang dikarantina atau isolasi, dilanjutkan dengan mendorong masyarakat melakukan vaksinasi,” terang Jenny.
Sementara itu, Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau mengatakan bahwa tim Tracer merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masyarakatnya dari penularan COVID 19.
“Kita ketahui saat ini melalui pemberitaan media massa bahwa kasus COVID 19 terus meningkat di seluruh Indonesia. Kota Sorong sendiri angka kesembuhan sudah mendekati 98%, Kita tidak mau angka kesembuhan itu berubah menjadi angka kenaikan positif COVID. Maka dari itu dibutuhkan tim lacak ini untuk sosialisasi. Saya minta juha perlu adanya sosialisasi di media massa bahwa tim ini akan melakukan pelacakan. Mari kita bekerjasama, bekerja keras memerangi virus Corona yang terus bertambah dari waktu ke waktu,” imbau Wali Kota. (Oke)
Komentar