SORONG, PBD – Komite Keselamatan Jurnalis Papua Barat-Papua Barat Daya (KKJ PB-PBD) resmi lahir. Hal ini berkat Fokus Grup Diskusi (FGD) Forum Multistakeholder untuk Keselamatan jurnalis se-Papua Barat dan Papua Barat Daya yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bertempat disalah satu hotel di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (25/1/24).
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, deklarasi KKJ PB-PBD itu dihadiri diantaranya yakni perwakilan AJI Jayapura, IJTI Pengda Papua Barat-Papua Barat Daya, PWI Papua Barat Daya, PBHKP, PBH Pers Tanah Papua, PPMAN Papua, hingga delegasi jurnalis Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Erick Tanjung menuturkan bahwa, FGD yang diselenggarakan ini berangkat dari segudang kasus kekerasan yang menimpa jurnalis di wilayah dua provinsi yakni Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Selama dua tahun terakhir, kekerasan terhadap jurnalis di Papua Barat dan Papua Barat Daya cukup masif terjadi, sehingga kami menginisiasi FGD ini,” kata Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Erick Tanjung.
Lebih lanjut, dibeberkannya bahwa, hingga kini pihaknya masih menerima laporan ada yang menghalangi kerja pers, kekerasan fisik, digital, gender, teror dan sebagainya di Tanah Papua, termasuk di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Menurutnya, segala peristiwa yang terjadi dan dilaporkan ke Advokasi AJI Indonesia, semua itu adalah bentuk ancaman serius yang dapat menghambat kebebasan pers di daerah.
“Kita harap, Safwan Ashari sebagai Koordinator KKJ PB-PBD bersama pengurus kedepan bisa ikut menjaga dan mengawal iklim pers agar tetap merdeka di dua wilayah ini,” harapnya.
Ditambahkannya, kedepannya, ketika ada serangan, intimidasi, ancaman hingga kekerasan secara fisik terhadap kinerja jurnalis di Papua Barat dan Papua Barat Daya, KKJ turut serta mengawalnya.
Dirinya meminta, KKJ PB-PBD akan ikut larut melakukan pendampingan, baik advokasi non litigasi hingga litigasi, sebab lembaga ini juga telah diperkuat oleh Lembaga Bantuan Hukum yang telah bersedia mengawal demi menciptakan kebebasan pers sesungguhnya. (*/Jharu)
Komentar