SORONG, PBD – Telkom Indonesia bersama SMA Averos Sorong serta Dinas Kesehatan dan kader puskesmas–posyandu resmi meluncurkan kolaborasi intervensi penanganan stunting berbasis ekosistem kesehatan digital. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (4/12/25) di Gedung Graha Merah Putih, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Program strategis ini merupakan langkah nyata percepatan pencegahan stunting melalui pemanfaatan aplikasi kesehatan digital yang dikembangkan oleh siswa SMA Averos. Implementasi dilakukan bekerja sama dengan lima posyandu dan puskesmas di wilayah Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.
General Manager Telkom Indonesia Witel Papua Barat Daya, Erik Tobing, menjelaskan bahwa inovasi ini menjadi bukti kolaborasi multipihak dalam menciptakan solusi digital yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Digitalisasi layanan kesehatan, termasuk pencatatan tumbuh kembang anak, sangat penting untuk penanganan stunting yang lebih cepat dan akurat. Kami bangga dapat bekerja sama dengan SMA Averos dan mendukung kader di posyandu serta puskesmas,” ujarnya.
Erik mengatakan aplikasi yang dikembangkan siswa SMA Averos ini berfungsi menggantikan pencatatan Kartu Ibu dan Anak (KIA) yang selama ini dilakukan secara manual.
“Melalui sistem digital, data pertumbuhan anak dapat dipantau secara real time oleh kader posyandu, puskesmas, dan pemangku kebijakan, ” terangnya.
Program ini telah diterapkan di lima posyandu, masing-masing
- Posyandu Teratai – Puskesmas Malawili Kabupaten Sorong
- Posyandu Mikore Zipur – Puskesmas Malawili Kabupaten Sorong
- Posyandu Fuwon – Puskesmas Malanu
- Posyandu Tunas Muda – Puskesmas Rufei
- Posyandu Nusa Indah – Puskesmas Sorong
“Hingga Desember 2025, tercatat 256 keluarga telah menggunakan aplikasi tersebut dan 62 kasus stunting berhasil terdeteksi lebih cepat melalui sistem digital ini, ” ungkap Erik.
Sebagai wujud komitmen memperkuat ekosistem digital, Telkom Indonesia memberikan bantuan lima unit tablet Android kepada lima posyandu mitra agar aplikasi dapat digunakan secara maksimal.
“Kami ingin memastikan teknologi yang dikembangkan anak-anak SMA Averos bisa dimanfaatkan secara optimal di lapangan. Tablet ini bagian dari dukungan CSR Telkom Indonesia,” jelas Erik Tobing.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat Daya, Suwardi Tamal, yang hadir mewakili Pemerintah Provinsi PBD, memberikan apresiasi atas inovasi dan kolaborasi lintas sektor tersebut.
“Ini langkah maju dalam penanganan stunting di Papua Barat Daya. Pemerintah sangat mengapresiasi inovasi dari SMA Averos dan dukungan Telkom Indonesia. Digitalisasi seperti ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat intervensi,” kata Suwardi.
Ia berharap model kerja sama tersebut dapat diperluas ke lebih banyak posyandu dan puskesmas di wilayah Papua Barat Daya.
Program digitalisasi posyandu ini diharapkan menjadi model penanganan stunting berbasis teknologi yang efektif, cepat, dan dapat diimplementasikan lebih luas di seluruh wilayah provinsi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kadis Kominfo PBD, Irma Riyani Soelaiman, Kadis Kominfo Kota, James Burung. Keduanya pun sepakat mendukung inovasi digitalisasi khususnya dalam pelayanan publik sehingga membantu masyarakat. (oke)












Komentar