Kolaborasi Seniman Kota Sorong Ditengah Pandemi Covid 19

“Ini sudah mau masuk 8 bulan Covid 19. Sudah mulai rasa jenuh, bosan dan kaku karena mulai sedikit pekerjaan melukis. Sebagai bentuk eksistensi seniman. Serta sebagai bentuk meningkatkan imunitas tubuh. Kami mulai mengerjakan lukisan ditembok ini. Sumber inspirasi kami seniman adalah alam. Alam baik, kita semua baik. Apalagi saat pandemi saat ini, kami turut berpartisipasi dengan mengkampanyekan bersama melawan Covid 19. Semoga pandemi ini lekas berakhir,” kata Anggas.

Seniman lainnya, Frederik Naa pemilik sanggar Maybrat Dua Kota Sorong mengatakan bahwa seniman butuh bekerja dan mengespresikan pikirannya. Apalagi disaat pandemi. Seniman tidak boleh berdiam diri karena melalui hasil karyanya dapat diterima oleh semua kalangan.

____ ____ ____ ____

“Jika seni tidur, maka Kota juga akan tidur. Seniman harus terus berkarya agar skillnya terus terasah,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Tembok pagar DPPU DEO ini bakal diusulkan sebagai Taman budaya. Dimana setiap event mereka akan berusaha menyampaikan pesan moril sosial melalui karya seni lukis. Maupun seni tari dan musik. Apalagi tepat berada di pusat kota sehingga tamu mancanegara yang berkunjung ke Kota Sorong bisa lihat kemampuan seni orang Sorong.

Komentar