Ketua NPCI Cek Pelatihan Boccia yang Akan Ikut Perparnas XVII 2024

MANOKWARI,PAPUA BARAT – Ketua Pelaksana NPCI Papua Barat Benone Rahaor meninjau langsung salah satu atlit Boccia yang akan ikut Peparnas XVII 2024 Solo di Kampung Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, Selasa (6/8/24).

Benone Rahaor diwawancarai mengatakan, selaku ketua Pelaksana National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) Papua Barat melaksanakan peninjauan langsung Atlit Boccia untuk mengecek secara langsung kesiapan atlet yang akan bertanding pada Peparnas XVII 2024.

“Kami bersyukur karena dalam kurung Waktu yang singkat parah atlit sudah mulai ada peningkatan. Saya merasa ini sudah maksimal walaupun peralatan yang digunakan kurang maksimal,” ujar Benone.

Dalam kunjungan pengecekan atlit Boccia, ketua NPCI ini juga memberikan satu buah kursi roda kepada atlit Boccia yang akan ikut kegiatan Peparnas XVII 2024 di Solo nanti.

Ketua juga menjelaskan bukan hanya atlit Boccia yang mengadakan pelatihan hari ini namun ada beberapa cabang olahraga yang bersamaan mengadakan pelatihan seperti Atlit Menembak, bulutangkis, renang, panahan dan ada beberapa atlit yang sudah jauh-jauh hari adakan pelatihan

“Saya berharap dengan adanya latihan yang dilaksanakan para atlit sekarang ini, pada Perparnas XVII 2024 di solo nanti bisa membawa pulang medali emas dan nama baik Papua Barat,” harapnya.

Kepala Pelatih cabang olah raga Boccia NPCI Papua Barat, Ruben Epaa, yang ditemui menuturkan secara umum pada atlet disabilitas khususnya cabang olah raga Boccia, sudah sangat maksimal dalam berlatih.

Lanjut Ruben, walaupun masih banyak kendala yang dihadapi diantaranya lapangan dan alat peraga yang digunakan untuk latihan.

“Persiapan atlet sejauh ini sudah 75 persen. Karena waktu sempit, jadi kita berusaha semaksimal mungkin. Untuk sementara lapangan yang kami pakai masih menggunakan halaman. Kemudian bola juga belum standar,” Ungkap Ruben Saat mendampingi parah atlit Boccia yang mengadakan latihan.

Menurutnya, Boccia merupakan cabang olah raga yang baru ditekuni oleh para atlet disabilitas di Papua Barat. Sehingga, berbagai kebutuhan dalam pelatihan akan segera di lengkapi, agar dalam mengikuti lomba sudah benar-benar memberikan hasil yang maksimal.

“Olahraga ini juga baru, jadi tiga pekan kedepan kami usahakan untuk atlet bisa berlatih menggunakan bola sesuai standar,” sambungnya.

Dari 7 atlet yang sedang dibinanya, ada beberapa yang berpotensi untuk menyumbangkan medali emas pada kejuaraan ini.

“Target kami di ganda putra dan ganda putri. Mudah-mudahan Peparnas ini dapat tiga medali,” harapnya. (Rolly)

Komentar