KABUPATEN SORONG, PBD – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Barat Daya menggelar pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah pendidikan khusus bertempat di Aimas Hotel and Convention Centre, Kabupaten Sorong.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, pelaksanaan pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah pendidikan khusus itu berlangsung selama 3 hari, dimulai hari Senin (5/8/24) kemarin, hingga Rabu (7/8/24) hari ini.
Plh Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Akademik Komunitas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, Yulius Sefaniwi menuturkan bahwa, kegiatan pembinaan ini turut melibatkan guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dari tingkat SDLB, SMPLB hingga SMALB se-Papua Barat Daya sebanyak 60 orang.
“Kegiatan pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah pendidikan khusus ini melibatkan guru-guru SLB dari tingkat SDLB, SMPLB hingga SMALB se-Papua Barat Daya sebanyak 60 orang,” kata Plh Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Akademik Komunitas Disdikbud Papua Barat Daya, Yulius Sefaniwi saat ditemui Sorongnews.com, Selasa (6/8/24).
Lebih lanjut, disebutkannya bahwa, pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka sebagai upaya strategis Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya guna meningkatkan kualitas pendidikan termasuk dalam tatanan pendidikan di sekolah luar biasa.
“Fokus kami ini untuk membina kepada guru-guru SLB agar mereka dapat menata kelembagaan dan manajemen di sekolah mereka berkaitan dengan dapodik, peserta didik hingga menata fasilitas di sekolah,” sebutnya.
Dibeberkannya, dalam pelaksanaan pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah pendidikan khusus itu pihaknya mendatang sejumlah narasumber yang mumpuni dan profesional di bidangnya sehingga dapat meningkatkan kapasitas guru-guru SLB kedepannya.
“Tentunya dalam kegiatan ini kami mendatangkan narasumber-narasumber, narasumber dari Jayapura yakni guru SLB serta guru penggerak SLB pembina Provinsi Papua maupun Balai guru penggerak Papua Barat Daya,” bebernya.
Dirinya mengakui, SLB di Provinsi Papua Barat Daya terdapat 2 SLB, sehingga fokus pembinaan pihaknya mengarah kepada 2 SLB tersebut dalam rangka meningkatkan SDM yang mumpuni dan profesional.
“Di Papua Barat Daya ini ada 2 SLB yang kami miliki, sehingga peningkatan kapasitas peningkatan SDM guru-guru SLB ini kita fokuskan terhadap guru-guru di 2 sekolah tersebut,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, dirinya menerangkan bahwa,
dengan pelatihan dan pembinaan terhadap guru SLB itu sudah menjadi kewajiban semua pihak termasuk pemerintah daerah, sebab menurutnya selama ini SLB kurang mendapatkan sentuhan perhatian lebih dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah.
“Dengan kehadiran Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi baru ini memberikan perhatian yang lebih optimal kepada SLB melalui berbagai pelatihan ketrampilan dan peningkatan kapasitas guru-guru,” terangnya.
Dirinya menjelaskan bahwa, pihaknya terus menerus berupaya dalam hal menyediakan fasilitas pendukung terhadap SLB, sehingga kualitas pendidikan SLB kedepannya dapat tumbuh dan berkembang kearah yang lebih baik lagi.
“Sebelum mengarah ke sana, kami harus senantiasa mendorong adanya regulasi peraturan khusus (perdasus), karena provinsi ini baru, sehingga regulasi pendukung memang perlu didorong demi mendukung kebijakan-kebijakan kedepannya,” jelasnya. (Jharu)
Komentar