SORONG, – Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau dan Wakil Wali Kota Sorong Pahima Iskandar mengaku telah berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kota Sorong dan juga tenaga Kesehatan.
Terkait aksi demonstrasi sejumlah Nakes ke kantor Wali Kota Sorong belum lama ini yang menuntut honor TPP dan insentif, terjawab dengan akan dicairkannya anggaran 2 Milyar Rupiah untuk pembayaran insentif tenaga Kesehatan yang bekerja selama pandemic COVID-19.
“Mohon maaf para nakes, Kami tidak membiarkan. Hanya 2 Milyar, 1 Milyar untuk RSUD Sele Be Solu dan 1 Milyar untuk Puskesmas. Setelah ditelusuri ternyata kendala ada pada bagian administrasi. Mereka tidak mampu siapkan pertanggung jawaban administrasi. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan. RSUD Sele Be Solu dan kepala dinas ada staf yang kerjakan administrasi, kepada dinas terkait dan keuangan. Minta kesabaran, pimpinan OPD tanya bendahara sampai dimana. Keuangan APBD itu tidak bisa dicairkan begitu saja, harus ada pertanggung jawabannya. Saya takut, dinas takut jangan cairkan dana tanpa ada prosedur, uang kami punya administrasi kami punya yang penting jelas pertanggung jawabannya. Jadi saya hanya butuh kesabaram,” terang Wali Kota.
Sementara itu, dr. Levina kepala puskesmas Klasaman yang mewakili 10 puskesmas di Kota Sorong serta Nakes, mengucapkan permohonan maafnya kepada Wali Kota Sorong karena Sebagian nakes yang ikut demo tanpa sepengetahuan kepala pusksesmas dan berterima kasih kepada Wali Kota yang telah mencairkan anggaran untuk insentif Covid-19 dan insentif Vaksinasi Covid-19.
“Saya mewakili 10 kepala puskesmas dan pegawai kami yang ikut serta demo sampaikan permohonan maaf kepada Bapak Wali Kota dan terima kasih atas pembayaran insentif Covid dan insentif vaskinasi pada tahun 2022,” singkat Levina. (Oke)
Komentar