Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Iklim Jadi “Isu Hot” ANJ Gandeng Green Press Gelar Lokalatih Bagi Jurnalis PBD

SORONG, PBD – Sebanyak 15 media massa online, TV dan Radio mengikuti lokalatih sekaligus sosialisasi terkait keanekaragaman hayati dan perubahan iklim di salah satu hotel Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (28/2/24).

Director of Sustainability and Corporate Communications ANJ Group, Nunik Maharani dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa PT ANJ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan sagu tersebar di 7 Provinsi, termasuk Papua Barat Daya.

Ia mengatakan ada 3 tujuan utama kegiatan tersebut yaitu, substansi, Kompetensi dan relasi.

“Kalau berbicara substansi seperti yang tadi sudah disampaikan bahwa yang namanya isu lingkungan ini akan terus menerus menjadi isu hangat di masyarakat, apalagi ditambah dengan perubahan Iklim. Kemudian terkait kompetensi, apakah teman-teman Jurnalis di sini itu sudah cukup paham kalau bicara climate change dan kemudian dampaknya. Apakah perusahaan sudah melakukan mitigasi atau seperti apa. Setelah substansi dan kompetensi didapat, kemudian bagaimana mewartakannya apakah itu dalam bentuk tulisan atau dalam bentuk audio visual. Disinilah peran relasi antara ANJ dengan jurnalis terjalin dengan satu tujuan yaitu menjaga agar Bumi tetap Lestari,” ujar Nunik

Ketua Green Press Indonesia, IGG Maha Adi menjelaskan bahwa biodiversity dan climate change menjadi isu global saat ini, apalagi di pulau Papua dengan biodiversitas yang begitu kaya.

“Jurnalis punya peran penting dalam mengawal keberlangsungan biodiversity dan perubahan Iklim di Papua Barat Daya sebagai provinsi termuda di Indonesia. Kalau dulu masih Provinsi Papua Barat, dinobatkan sebagai provinsi Konservasi yang mungkin satu-satunya ada di dunia, maka keberlanjutan itu harus terus didukung oleh pemerintah Papua Barat Daya,” ujar mantan wartawan Tempo itu lugas.

Ia berharap dengan lokalatih tersebut dapat memberikan penguatan serta pencerahan kepada jurnalis untuk lebih banyak mewartakan isu-isu lingkungan di Papua Barat Daya, karena selain sebagai Paru-paru dunia, Papua khususnya Papua Barat Daya memiliki satu-satunya keindahan bawah laut dengan 75% spesies dunia ada di Raja Ampat.

Hadir dan mengisi kegiatan lokalatih, Untung Widiyanto mantan editor lingkungan majalah Tempo, Agam Sofyan, videografer pada Trust TV dan mantan video jurnalis pada SCTV dan Inews. Serta Head of Conservation ANJ Group, Nardiyono yang memperkenalkan mengenai komitmen PT ANJ terhadap pelestarian lingkungan di wilayah kerja PT ANJ group di 7 Provinsi dan 9 titik di Indonesia.

“Isu-isu lingkungan ini sangat diminati oleh Google, Youtube karena orang-orang luar negeri dan pemimpin dunia sangat antusias menjaga lingkungan berkelanjutan,” imbuh Agam.

Salah satu jurnalis TV, Felix Adidati dari Inews mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan pertama kali yang diikuti olehnya terkait jurnalis lingkungan. Ia mengatakan semua nara sumber begitu sederhana menyampaikan setiap materi sehingga dapat diterima dengan cepat olehnya dan jurnalis lainnya. Ia berharap kegiatan serupa terkait isu-isu lingkungan lebih banyak diadakan kedepannya oleh instansi pemerintah atau swasta lainnya.

Kegiatan akan dilanjutkan, Kamis (29/2) dengan mendatangi salah satu lokasi dukungan PT ANJ terhadap pelestarian lingkungan di DAS Remu – Ransiki. (Oke)

Komentar