SORONG, PBD – Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol Gatot Haribowo menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami perihal insiden ricuh di Sorong, termasuk perusakan kediaman Gubernur Papua Barat Daya, Rabu (27/8/25).
Menurut Kapolda, aparat kepolisian telah mengantisipasi potensi kericuhan dan memastikan tidak ada kelengahan dalam pengamanan aksi.
“Tidak ada kecolongan. Kami sudah melakukan langkah-langkah pengamanan. Tetapi, karena masyarakat di beberapa kampung diprovokasi oleh pendukung terdakwa, akhirnya mereka ikut bergerak,” jelasnya.
Sementara terkait adanya korban jiwa dari pengunjuk rasa yang diduga kena tembakan peluru aparat kepolisian, menurut Kapolda akan ditelusuri oleh pihaknya.
“Kami belum bisa memastikan apakah itu penembakan atau bukan. Saat ini masih didalami pihak rumah sakit,” ujar Kapolda PBD Brigjen Pol Gatot Haribowo saat memberikan keterangan kepada awak media di depan Mapolresta Sorong Kota.
Sebelumnya diberitakan Sorongnews.com, Polda Papua Barat Daya mengamankan sedikitnya 10 warga usai terjadinya bentrokan di sejumlah titik di Kota Sorong, Rabu (27/8/25).
Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo mengungkapkan bahwa bentrok yang pecah pada hari ini melibatkan pengerahan massa di beberapa lokasi berbeda.
“Dari kejadian ini, sebanyak 10 orang telah kami amankan. Saat ini, tim di lapangan masih terus melakukan pemeriksaan untuk memastikan keterlibatan pihak lainnya,” ujar Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo saat memberikan keterangan pers, Rabu (27/8/25).
Lebih lanjut, menurutnya, para warga yang diamankan diduga terlibat dalam aksi bentrok, termasuk perusakan di kediaman pribadi Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu.
“Berdasarkan data yang kami miliki, terdapat enam titik konsentrasi massa di Kota Sorong, di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Yani, Malanu, Kawasan Kantor Gubernur, Kawasan Kantor Wali Kota hingga area rumah pribadi Gubernur,” jelasnya. (Jharu)
Komentar