KABUPATEN SORONG, – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Papua Barat Daya, Farli Sampetoding Rego mengingatkan kepada seluruh jajaran pengawas pemilu se-Papua Barat Daya agar tidak takut dalam menjalankan tugas selama tahapan masa tenang dan pungut hitung.
“Jangan pernah takut, jika apa yang dilakukan oleh seluruh jajaran pengawasan pemilu sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Jangan pernah takut, Panglima kita undang-undang, rakyat ada bersama dengan kita, lakukan pencegahan, lakukan penindakan yang terukur, tunjukkan kepada masyarakat Papua Barat Daya, tunjukkan kepada negara bahwa amanah yang dikasih tidak sia-sia, kita siap melakukan pengawasan pemilu ,” tegas Ketua Bawaslu Papua Barat Daya, Farli Sampetoding Rego saat memimpin apel siaga pengawasan jelang masa tenang dan tahapan pungut hitung Pemilu tahun 2024, bertempat di halaman Aimas Hotel and Convention Centre, Kabupaten Sorong, Jumat (9/2/24).
Dijelaskannya bahwa, tahapan masa kampanye akan berakhir besok ditanggal 10 Februari pukul 23.59 WIT, kemudian dilanjutkan dengan tahapan masa tenang dan pungut hitung, sehingga dirinya meminta untuk tidak melakukan kampanye ditahapan masa tenang dan pungut hitung.
“Tentunya tahapan kampanye akan berakhir besok ditanggal 10 Februari 2024, jam 23.59. Maka apel siaga hari ini bertujuan untuk mengingatkan jajaran pengawas pemilu, peserta pemilu, maupun stakeholder lainnya di Provinsi Papua Barat Daya bahwa tahapan masa tenang tentunya ditanggal 11-13 dan pungut hitung ditanggal 14 adalah tahapan yang tidak dilakukan kampanye lagi, baik itu peserta pemilu, pasangan calon maupun tim kampanye atau orang perseorangan yang ditunjuk,” jelasnya.
Farli menekankan kepada semua pihak agar tidak melakukan kegiatan kampanye dalam bentuk apapun, apalagi berupa ajakan menyatakan citra diri.
“Pada masa tenang, tidak ada lagi kampanye, tidak ada lagi pertemuan terbatas, tidak ada lagi pertemuan tatap muka, tidak ada lagi pemasangan APK, tidak ada lagi iklan di media sosial maupun media cetak dan media lainnya, tidak ada lagi ajakan yang menyatakan citra diri,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya meminta kepada seluruh jajaran pengawas pemilu di Provinsi termuda di Indonesia ini agar menunjukkan kinerja yang maksimal, sehingga berperan andil dalam menentukan nasib negara kedepannya.
“Tunjukkan kepada negara kita siap, negara tidak salah memilih kita sebagai pengawas pemilu, bila perlu nyawa kita taruhkan untuk negara ini. Panglima kita Undang-undang nomor 7 tentang pemilihan umum, sehingga kita turut menentukan nasib negara kita kedepan,” pintanya.
Dirinya berharap, seluruh jajaran pengawas pemilu dapat melakukan langkah pencegahan terukur, serta menjelaskan terkait ketentuan dan peraturan pemilu yang berlaku.
“Lakukan langkah pencegahan, ini tidak boleh, ini boleh, terukur,” tandasnya. (Jharu)
Komentar