Jamaah Ahmadiyah Lakukan Sholat Id dan Pemotongan Hewan Kurban Sesuai Prokes

 

MANOKWARI – Suara Takbir menggema di dua ruangan di Rumah Missi (Kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat di depan gerbang Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari, Papua Barat, Selasa (20/7/21) pagi. Ruang keluarga dan kamar tidur disulap jadi tempat ibadah sementara selama masa pandemi ini.

Dalam rilis tertulisnya, Mubaligh Daerah Papua Barat, Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), Rakeeman Jumaan menjelaskan bahwa hanya ada dua keluarga saja yang melaksanakan shalat Idul Adha 1442 H di rumah tersebut. Selain tuan rumah juga Sekretaris Talim JAI Manokwari beserta putra bungsunya. Totalnya ada sebanyak tujuh jamaah.

Untuk di Kabupaten Manokwari, selain Edaran dari Gubernur Papua Barat, juga Edaran Khusus dari Bupati terkait Larangan Penyelenggaraan Shalat Idul Adha 1442 H Berjemaah di Masjid. Edaran tersebut menekankan agar shalat Idul Adha dilaksanakan di rumah-rumah. Edaran yang senada seperti disampaikan oleh Amir Nasional JAI, 17 Juli 2021.

Oleh sebab itu, Jemaat Manokwari pun mengeluarkan Edaran untuk anggota. Isinya, untuk tahun 2021 ini, shalat Idul Adha dan Pemotongan Hewan Kurban akan dibagi menjadi tiga lokasi. Lokasi pertama adalah di Mushala “Ahmad” Amban, lalu di rumah La Abidin di Arfai-1 dan di rumah missi Mubalig Daerah Papua Barat di Arfai-2. Untuk Imam dan Khatib pun telah ditetapkan. Begitu juga juklak terkait protokol kesehatan.

Sedangkan mengenai lokasi pemotongan hewan kurban, dibagi menjadi tiga lokasi juga. Pertama di lingkungan Mushala “Ahmad” Amban, lalu di rumah Sekretaris Khas dan Sekretaris Umur Kharijiah, La Abidin di Arfai dan di rumah Ketua JAI Manokwari, Lukman Latiu di Susweni. Oleh sebab itu, dua hari sebelumnya, tiga ekor sapi telah didistribusikan ke lokasi tersebut.

Untuk tahun ini, Daerah Papua Barat membuka Program Tabungan Qurban yang diberi nama “Maret Masse” (bahasa suku Tambrauw: memerah batang sagu untuk mendapat sarinya). Anggotanya sebanyak 67 orang yang berasal dari Papua Barat, Jakarta, Tangerang, Manislor dan Bandung. Dari program Tabungan Qurban perdana inilah bisa disiapkan sapi kurban untuk di beberapa kabupaten: di Manokwari, di Manokwari Selatan, di Kaimana, di Fak Fak, di Kota Sorong.

Sementara itu, untuk di Jemaat Lokal Manokwari Selatan, di Jemaat Lokal Kota Sorong dan di Ranting Kaimana, shalat Idul Adha juga dapat dilaksanakan seperti biasa. Mushala “Masroor” di Wedoni dan Masjid “Tahir Ahmad” di Kaimana dipergunakan sebagai lokasi shalat Idul Adha. Sedangkan untuk anggota JAI Kota Sorong melaksanakannya di rumah missi (kontrakan) di Kilo 12 Klasaman.

Begitu juga dengan pemotongan hewan kurban telah dilaksanakan di Manokwari Selatan dan di Kaimana. Sedangkan untuk di Kota Sorong rencananya baru dilaksanakan pada hari kedua, Rabu (21/7). Untuk di Wedoni, turut hadir Bhabinsa dan ghair Ahmadi untuk membantu proses pemotongan. Begitu juga di Arfai, di Amban dan di Susweni.

Diperkirakan ada sekitar 6000 (enam ribu) orang yang mengambil manfaat dari pengorbanan hewan di Daerah Papua Barat. Perhitungannya, bila total daging yang terkumpul sebanyak 600 kilogram dan tiap kilonya bisa untuk 5-10 orang. Selain untuk anggota sendiri, sesuai amanat peserta Tabungan Qurban, juga untuk orang asli Papua (OAP) dan juga pendatang.

Mubalig Daerah Papua Barat sebagai Koordinator Program Tabungan Qurban “Maret Masse” telah mempersiapkan kesuksesan program ini sedari awal. Mulai dari pelunasan tabungan, survei sapi hingga distribusinya. Dibantu oleh Panitia Qurban tiap Jemaat Lokal (Ketua dan Mubalig), proses itu berlangsung hampir dua bulan lamanya.

Dari program ini, Jemaat Daerah Papua Barat telah memiliki hubungan dengan para peternak sapi dan pedagang daging sapi serta rumah pemotongan hewan serta penggilingan daging. Kedepannya tidak akan kesulitan lagi bila hendak ada pengorbanan hewan di Daerah Papua Barat. Bahkan, bila pun di tiap kabupaten akan dilaksanakan (ada 13 kabupaten), kelihatannya itu memungkinkan. (*Ris/oke)

Komentar