MERAUKE, PAPUA SELATAN – Seorang pria di Merauke, Albertus Mahuze (32) meninggal dunia setelah mabuk berat dan membuat keributan di Pos TNI AL (Posal) Ilwayab, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XI Merauke, Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono dalam konferensi pers membenarkan adanya seorang warga yang meninggal di Ilwayab.
Jenderal bintang satu ini menjelaskan kronologinya, pada Selasa (21/2/23) telah terjadi keributan didepan Posal Ilwayab antar warga.
“Keributan tersebut dilihat oleh anggota Posal Ilwayab, Kld Mus Mario. Anggota Posal, Kld Mus Mario melerai keributan tersebut namun pada saat melerai anggota Posal dipukul dari belakang,” ungkap Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono di Mako Lantamal XI Merauke, Kamis (23/2/23).
Lebih lanjut dikatakan, anggota Posal mengamankan masyarakat yang memukul dan ternyata sedang mabuk berat, sehingga diamankan ke Posal untuk istirahat.
“Niat anggota TNI AL Posal Ilwayab menghindari keributan 2 orang yang mabuk berat, tapi karena kondisi warga tidak sadar diri sehingga terjadi perkelahian,” lugasnya.
Setelah di Posal diperoleh data, Albertus Mahuze merupakan warga Kampung Alatep, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke.
Albertus bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Ikan KMN Aulia 01 bersama rekannya yang adalah adik kandung sendiri, Daniel (29). Sedangkan Daniel bekerja sebagai ABK KMN Tiro Indah.
“Kemudian keduanya diberikan makanan dan disuruh istirahat. Pada Rabu, 22 Februari 2023 pukul 03.00 WIT, Albertus dan Daniel mulai sadar dari mabuknya dan mandi untuk bersihkan bekas muntahnya. Kemudian duduk ngobrol dan diberi air mineral,” jelasnya.
Setelah itu, tutur Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, anggota Posal mengantar Albertus dan Dianiel dengan berjalan kaki menuju kapal untuk istirahat di Kapal. Selanjutnya, anggota Posal kembali ke Pos.
Sekira Pukul 13.30 WIT, ABK KMN Aulia 01 menelpon Daniel untuk melihat kakaknya, Albertus.
Daniel pun kembali menuju kapal dan mengecek Albertus, namun Albertus tidak bangun-bangun.
“Setelah dicek sudah meninggal dunia. Sehingga tindakan yang dilakukan Lantamal XI langsung membantu mengevakuasi korban dan akan membantu pemakaman,” ucap Danlantamal XI seraya memohon maaf atas insiden tersebut.
Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono menyampaikan rasa prihatin dan siap membantu sepenuhnya proses pengantaran almarhum Albertus Mahuze dari Distrik Ilwayab ke Kota Merauke sampai pemakaman.
“Sekarang sudah kami siapkan rumah duka di gudang Arang. Sudah ada Danyon dan beberapa anggota,” ujarnya.
Sementara itu, Kld Mus Mario akan ditahan dan dimintai keterangan hingga segera dijemput ke kota Merauke.
“Saya memohon maaf atas musibah ini. Saya menunggu pesawat tercepat menuju Ilwayab,” beber Danlantamal.
Untuk kepastiannya, Kata Danlantamal XI, perlu ada investigasi dari Polisi Militer AL (POMAL) dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Komitmen pimpinan TNI AL dan saya pribadi, tidak ada yang menutup-menutupi pelanggaran prajurit TNI AL. Apabila dinyatakan bersalah, semua bisa melihat secara transparan saat sidang,” tegas Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono.
“Perlu waktu penyelidikan baik POM berkoordinasi dengan Polri,” imbuhnya.
Danlantamal menepis, informasi yang beredar bahwa insiden keributan terjadi oleh pasukan Marinir.
“Tidak benar pasukan Marinir. Kejadiannya di Pos Angkatan Laut, bukan oleh pasukan Marinir,” tandasnya. (Hidayatillah)
Komentar